Eko Kuntadhi dan Etika Bermedsos Menurut Islam

Ilustrasi kegiatan media sosial.
Sumber :
  • U-Report via Viva.co.id

Sebagaimana dalam Al-Qur'an dijelaskan: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar." (QS. Al-Ahzab Ayat 70) 

Kata sadidan dalam ayat di atas ditafsirkan oleh M Quraish Shihab sebagai perintah untuk berkata yang benar serta tepat sasaran, serta bermakna secara bahasa, meruntuhkan lalu memperbaikinya. Sebagaimana dikutip dari pakar bahasa, Ibnu Faris. (M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, vol 10 (Jakarta: Lentera Hati, 2012) hlm 547.

Dengan ini, etika bersosial, khususnya berbicara kepada orang lain, harus dilakukan dengan benar, tepat sasaran, tidak mengucapkan suatu hal yang bukan tempatnya, serta jika ingin mengkritik dilakukan dengan metode kritik membangun, bukan meruntuhkan, sebagaimana arti secara bahasa di atas. 

Maka, sebaiknya kita harus berhati-hati dalam bermedia sosial. Harus mengutamakan akhlak kepada siapapun, tidak juga harus kepada orang yang lebih tinggi derajatnya. Jika terjadi demikian langkah cepat yang harus dilakukan adalah meminta maaf, mengakui dan menyesali kesalahannya. 

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad, bahwa kita harus memperbaiki hubungan buruk. “Sedekah yang utama adalah memperbaiki hubungan buruk.” (Al-Hufi, Min Akhlak an-Nabi, 223-224)

 

Penulis: Ahmad Fatoni, Mahasiswa S2 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya.