Gabung Klub Al Nassr di Arab Saudi, Cristiano Ronaldo Ternyata Jadi Warga Muhammadiyah
- Viva
Jatim – Kehadiran Superstar sepakbola, Cristiano Ronaldo membuat gebrakan besar di kawasan Asia, khususnya Arab Saudi. Pemain sepakbola asal Portugal tersebut tentu menjadi daya tarik bagi siapapun.
Sejak bergabung dengan klub Riyadh, Al Nassr, pemain yang mengoleksi lima penghargaan terbaik dunia Ballon D’or tersebut membangkitkan gairah sepakbola di sana.
Adanya gairah tersebut tidak akan hanya dirasakan di dunia sepakbola. Hal itu menjadi daya tarik bagi pengunjung Arab Saudi, dalam hal ini wisatawan ataupun orang-orang yang umroh. Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah, Muhammad Hamka.
Hamka, mengatakan kedatangan Ronaldo juga menjadi salah satu daya tarik tambahan bagi wisatawan umrah untuk melihat pertandingan Al-Nassr atau membeli jersey Al-Nassr.
“Efek positif Ronaldo banyak, stadion-stadion penuh setiap Ronaldo main, bahkan tidak hanya di Arab Saudi, warga umrah dari berbagai negara juga beli jersey resmi Al-Nassr,” ungkapnya dikutip viva.co.id, Kamis 9 Maret 2023.
Masih dalam sumber yang sama, Hamka juga mengungkapkan, Ronaldo saat ini tinggal di sebuah kawasan elit di Arab Saudi, Al-Muhammadiyah. “Al-Muhammadiyah itu kawasan elit, tentu akan banyak halangan untuk bisa masuk ke sana, tapi tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke sana," jelasnya.
Muhammad Hamka menambahkan, kawasan itu juga diharapkan kelak dapat menjadi salah satu tempat beraktivitas PCIM Arab Saudi. "Bisa saja nanti ada info Muhammadiyah masuk ke sana,” ujarnya.
Terkait aktivitas PCIM Arab Saudi sendiri, menurut Hamka berpusat di kota Madinah. Apalagi, PCIM Arab Saudi memiliki Markaz Dakwah di kota tempat hijrahnya Nabi Agung Muhammad Saw.
“Aktivitas PCIM memang terpusat di Madinah karena banyak warganya di Madinah. Tapi (PCIM) juga melebarkan sayapnya ke Riyadh, Jeddah, seperti program sembako di Jeddah dan tahun ini di Riyadh."
"Dan tahun ini akan ada Musycab di Tha’if. Jadi kita terus membersamai teman-teman dari wilayah-wilayah lain,” terangnya.
PCIM Arab Saudi juga berkomitmen untuk menjaga pesan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam kunjungannya baru-baru ini.
“Khusus karena di Saudi ini sistemnya kerajaan, maka di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya PCIM itu memang istimewa, tidak bisa disamakan antara yang lainnya. Sehingga kita harus taat pada peraturan setempat."
"Contohnya, tidak bisa masang logo di Markaz, atau terang-terangan mengatakan Muhammadiyah ada di sini karena ormas apapun di Arab Saudi adalah terlarang meskipun di bawah kedutaan,” kata Hamka.