Menyusuri Lorong Wisata Batu Canggah yang Menantang Adrenalin

Destinasi wisata alam Batu Cangga di Pulau Gili Iyang
Sumber :
  • VIVA Jatim/Hady Mohammad

Deburan ombak itu terasa begitu keras, karena di bawahnya ada tebing sedalam 100 meter yang berbatasan dengan pantai. Wisatawan juga akan merasakan terpaan angin kencang dan ombak laut yang menggulung.

Batu Canggah sendiri bertentuk lonjong memanjang sekitar 200 meter, dengan tinggi langit-langit lima meter. Rongganya melengkung seperti ombak yang menggulung.

Pada salah satu sisi lorong langsung menghadap ke laut lepas yang diberi pembatas berupa pagar bambu. Lorong ini seperti disangga oleh sebuah batu setinggi sekitar lima meter berdiameter sekitar dua meter mirip seperti pilar besar pada bangunan gedung.

Dihimpun VIVA Jatim dari berbagai sumber, Batu Canggah terjadi karena adanya letusan gunung purba ratusan tahun silam. Batuan itu merupakan sisa peninggalan letusan gunung api purba yang membentuk batuan andesit, breksi dan tufa.

Diduga lorong tersebut terbentuk akibat adanya abrasi air laut sejak ribuan tahun lampau sehingga menyebabkan munculnya runtuhan tebing.