Tumor Otak, Kenali Gejala dan Penanganannya
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Tumor otak terjadi ketika di dalam otak tumbuh sel abnormal yang bersifat jinak maupun ganas. Gejala awal kemunculan penyakit ini bisa berupa nyeri kepala, mata kabur sebelah, pendengaran terganggu hingga gangguan sensorik serta saraf motorik.
Dokter Spesialis Saraf National Hospital Surabaya, Dr dr Irwan Barlian Immadoel Haq SPBS (K) Onc mengatakan, sel tumor bisa tumbuh dimana saja, di seluruh bagian otak.
"Gejalanya muncul itu sesuai tumbuhnya (sel tumor) itu di daerah mana," ujar Dokter Irwan, Senin 9 Oktober 2023.
Dokter Irwan juga menyebut, penyakit ini bisa diderita oleh siapapun di segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Tumor otak yang menyerang anak, cenderung bersifat ganas dan kebanyakan tumbuh di bagian otak kecil, batang otak dan tengah.
"Justru kasus-kasus yang kompleks itu biasanya malah tumor-tumor anak-anak," lanjutnya.
Namun berdasar catatannya, kasus tumor otak saat ini lebih banyak diderita oleh kaum perempuan dengan jenis tumor meningioma.
Meningioma ialah tumor yang terjadi pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang, sebagian besar tumor ini bersifat jinak yang berkembang sangat lambat. Bahkan bisa tidak menunjukkan gejala hingga bertahun-tahun.
Akan tetapi di beberapa kasus, dampak dari meningioma pada jaringan otak, saraf dan pembuluh darah bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius.
"Meningioma itu banyak pada perempuan, di usia 40 tahun ke atas. Artinya angka dua kali satu, dua perempuan satu laki-laki," ucapnya.
Sementara tumor otak dengan jenis gliobastoma atau tumor ganas (kanker). Dokter Irwan mengatakan, cenderung menyerang laki-laki di atas usia 60 tahun.
Penyebab Tumor Otak
Hingga saat ini penyebab tumor otak belum sepenuhnya terpecahkan. Tetapi para peneliti memprediksi timbulnya penyakit ini karena faktor genetik. Kemudian bisa juga karena hormon, dengan mengacu pada kasus tumor otak jenis meningioma yang banyak menyerang perempuan dan gliobastoma diidap laki-laki.
"Jadi hormon ekstrogen progesteron juga banyak berpengaruh, seperti itu. Itu dari segi teori ya," singkatnya.
Kemudian radiasi berlebihan juga kemungkinan bisa menimbulkan tumor otak. Sementara radiasi yang dipancarkan oleh ponsel, sejauh ini dikatakan Dokter Irwan masih aman.
"Harusnya ponsel aman, kita sudah ada jurnalnya, karena radiasinya rendah. Kecuali penggunaannya yang over begitu," katanya.
Kendati belum diketahui pasti penyebab tumor otak, beberapa faktor juga dianggap dapat meningkatkan resiko seseorang terkena tumor. Seperti pertambahan usia, paparan bahan kimia dan faktor kekebalan tubuh.
Penanganan Tumor Otak
Dokter Irwan mengatakan, di Indonesia saat ini belum banyak rumah sakit yang memfokuskan diri melayani pasien tumor otak. Sehingga penanganan penyakit ini kurang komprehensif dan kurang maksimal, padahal kata dia, kasus tumor otak yang diderita masyarakat sangat banyak.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan terobosan dengan meluncurkan pusat layanan rumah sakit yang fokus menangani pasien penderita tumor otak bernama Indonesia Brain Tumor Solution National Hospital. Layanan ini diharapkan menjadi salah satu rujukan penanganan tumor otak di Indonesia, khususnya bagian Indonesia timur.
"Kita coba untuk membuat pelayanan lebih komprehensif, lebih maksimal. Dengan teknik-teknik operasi yang baru, dengan alat-alat yang baru supaya outcome keluaran pasien survivalnya lebih meningkat untuk masyarakat di Indonesia," terangnya.
Ia lalu mencontohkan, pasien penderita tumor otak yang dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya tercatat mencapai tujuh hingga sepuluh pasien setiap hari. Namun yang ditangani kurang dari itu lantaran minimnya jumlah ruangan operasi dan tenaga medis.
Oleh karenanya, Dokter Irwan bilang perlu dibangun pusat layanan kesehatan yang fokus menangani pasien tumor otak.
Dalam penanganannya, Indonesia Brain Tumor Solution National Hospital didukung oleh dokter spesialis bedah saraf yang khusus mendalami tumor otak.
Dilengkapi dengan peralatan canggih berupa mikroskop, endoskopi, hingga MRI 3 Tesla, pemeriksaan tumor otak pada pasien akan dikerjakan secara komprehensif.
"Semuanya sudah kami siapkan, alat-alatnya sudah kami siapkan dan tenaga juga sudah disiapkan," pungkasnya.