Anies Singgung Politik Dinasti: Berprestasi Diberi Posisi, Bukan koneksi
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Tulungagung, VIVA Jatim – Kampanye terakhir Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyapa wilayah mataraman yang dipusatkan di Gor Lembu Peteng Kabupaten Tulungagung. Selain menyinggung persoalan kenaikan harga kebutuhan juga mempertanyakan politik dinasti.
Anies Baswedan menerangkan dalam sebuah kepemimpinan dengan meritokrasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri bermakna sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan, senioritas, dan sebagainya
"Prinsipnya adalah meritokrasi bukan koneksi, berprestasi diberi poisi. Bukan koneksi diberi posisi," ujar Anies Baswedan kepada awak media, Jum'at, 9 Februari 2024.
Dirinya menambahkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin yaitu kompetensi. Bukan terletak pada kedekatan dengan salah satu penguasa maupun penegak hukum di Indonesia.
"Sebenarnya semuanya mulai dengan kompetensi. Kalau ada kompetensi, maka Indonesia tidak akan ada bermasalah, siapapun," bebernya.
Disinggung hal apa yang dilakukan jika kelak terpilih memimpin Indonesia, alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menjawab simple. Yaitu akan melakukan perubahan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Sedangkan untuk target perolehan suara, Anies berkeyakinan bisa meraup pemilih. Sehingga kemungkinan bisa berlanjut ke putaran kedua Pilpres.