Pengusaha Libya dan Tunisia Kunjungi Kadin Jatim, Kepincut Produk Indonesia
- Nur Faishal/Viva Jatim
Ia menegaskan, Libya adalah salah satu negara yang cukup potensial untuk dijadikan negara tujuan ekspor alternatif. Ekspor ke Libya dinilai lebih muda dan tidak terlalu ketat seperti di Dubai. Produk Indonesia juga sudah terdata sebagai produk halal.
"Apalagi tarif bea masuk di sana sangat kecil, paling besar 6% sehingga sangat menguntungkan buat ekspor kita, harga barang menjadi lebih murah. Apalagi Libya menjadi hub untuk distribusi barang ke negara Timur Tengah dan Afrika," kata Dede.
Menurutnya, selama ini barang yang diimpor tidak hanya dikonsumsi di Libya tetapi juga dikirim ke negara tetangga Libya seperti Tunisia, Sudan dan Mesir.
"Karena bea masuk kecil, maka pengusaha Mesir biasanya bekerjasama dengan pengusaha Libya untuk memasukkan barangnya melalui Libya kemudian dikirim menggunakan truk ke Mesir. Saat ini Libya telah menjadi hub dan pelan-pelan perdagangan akan meningkat dengan bertambahnya keamanan dan stabilitas di Libya. Sehingga ini menjadi peluang besar bagi penguasa Indonesia utamanya yang ada di Jatim," katanya.
Pada tahun 2023, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Libya mencapai Rp 3 triliun, dengan perincian ekspor Indonesia ke Libya mencapai US$ 174 juta atau sekitar Rp 2,25 triliun dan impor Indonesia dari Tunisia mencapai Rp 750 miliar. Di tahun ini, ekspor Indonesia ke Libya ditarget naik menjadi Rp 3 triliun.
Adapun komoditas ekspor yang dibutuhkan di Libya diantaranya adalah makanan dan minuman kaleng seperti tuna kaleng, kopi olahan, suku cadang mobil, kertas, alat kantor dan alat rumah tangga, furniture dan barang elektronik.
"Memang saat ini ada kendala di Laut Merah, sehingga pengiriman menjadi sangat mahal dan penerimaan barang dari Indonesia ke Libya menjadi mahal. Sebelum kasus Laut Merah, biaya pengiriman hanya mencapai US$ 2.500 per 20 feet, sekarang sudah mencapai US$ 6.000 per 20 feet sehingga ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Tetapi kami berharap, Ini cepat selesai sehingga target ekspor ke Libya bisa tercapai," tegas Dede.