Pengusaha Libya dan Tunisia Kunjungi Kadin Jatim, Kepincut Produk Indonesia
- Nur Faishal/Viva Jatim
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan sangat senang dan mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada pengusaha Jatim untuk melakukan one on one business meeting dengan pengusaha Libya dan Tunisia.
"Saat ini permintaan dari pasar tradisional sudah turun, seperti pasar Amerika dan Eropa, sehingga kami mendorong pelaku usaha di Jatim untuk masuk ke pasar non tradisional seperti Afrika Utara atau Libya," kata Adik.
Ada sekitar 40 pengusaha yang ikut dalam kegiatan "one one business meeting". Pengusaha yang hadir ini adalah yang dibutuhkan oleh pengusaha Tunisia. Mereka bergerak di bidang furniture, tekstil, kopi, Mamin, interior, alat rumah tangga dan juga sepeda motor, ikan kaleng. "Karena sebelumnya kami telah melakukan zoom. Jadi langsung bertemu dan melakukan transaksi," terangnya.
Wa'il Abdulaziz Shbash dari Alfosol Alarbaa Co. Libya mengatakan selama ini ia telah mengimpor bahan makanan dan cairan pembersih dari Indonesia sejak 20 tahun. Dan di Libya, produk Indonesia ini telah dikenal memilki kualitas bagus.
"Kualitasnya bagus dan bisa langsung cocok dipakai masyarakat. Insyaallah dengan kunjungan seperti ini kami ingin kerjasama menjadi lebih baik dan bisa mengimpor produk Indonesia lebih banyak lagi," kata Wa'il Abdulaziz Shbash.
Keinginan yang sama juga diungkapkan oleh Imed Fakhfakh dari Galaxy Cirle Libya bahwa pihaknya telah mengimpor sparepart sepeda motor dari China sejak 20 tahun yang lalu tetapi setelah dikenalkan Dede Achmad Rifai pada produk dari Indonesia, ia mengaku ingin beralih. "Kami ingin beralih impor barang dari Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, General Manager PT rangka Raya Milka Roh Utami mengatakan sangat senang telah diberi kesempatan untuk ikut mengikuti kegiatan ini karena bisa menawarkan produk yang kami punya. Ada berbagai produk yang display, diantaranya berbagai produk dari logam, cat dan lainnya.