DPD PSI Surabaya Duga Demo Copot Erick Komala Buntut Kisruh Banpol Ditunggangi
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Pengurus Dewan Perwakilan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kota Surabaya menyatakan, massa mengatasnamakan kadernya yang meminta Erick Komala dicopot dari jabatan karena diduga menyelewengkan dan Bantuan Politik (Banpol), ada yang menunggangi.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Dino Wijaya, selepas mediasi bersama perwakilan pengunjuk rasa di kantornya, Selasa, 26 Maret 2024.
"Terkait dana Banpol pun, mereka [pedemo] juga tidak tahu apa yang mereka tanyakan. Sempat kami tanyakan juga karena dana Banpol yang disalahgunakan seperti apa. Dia [pedemo] hanya mendengar dari koran, dari baca koran jadi meminta pertanggungjawaban Erick. Padahal yang dilaporkannya itu ada tiga pengurus," ujarnya.
Ia pun merinci siapa pihak yang diduga menunggangi demonstrasi tersebut. Yakni mereka yang telah mengadukan dugaan penyelewengan dana Banpol ke Polda Jatim beberapa waktu lalu.
Dino lantas menilai, aksi unjuk rasa yang baru saja digelar itu sangat memalukan. Sebab pengurus partai telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin menyalurkan aspirasi secara kekeluargaan sehingga tidak perlu ada pengerahan massa.
"Kita tiap hari buka di sini kok, apalagi setiap hari Jumat saya mulai pagi sampai sore jam 18.00 WIB, saya ada di sini. Kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan," lanjutnya.
Dirinya lalu mengeklaim tidak mengenal semua pedemo yang menggeruduk kantor DPD PSI Kota Surabaya.
"Tidak ada yang kenal," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, massa mengaku kader PSI menggeruduk Kantor DPD Kota Surabaya yang berlokasi di Jalan Raya Ngagel, Kecamatan Wonokromo.
Kedatangan mereka untuk mendesak agar Erick Komala mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD PSI Kota Surabaya karena dianggap menyelewengkan dana Banpol.
Massa kader PSI mendatangi kantor DPD sekitar pukul 11.21 WIB dengan berjalan kaki sambil membentangkan karton berisi tuntutan dan seruan agar kader PSI wajib menjaga marwah partai serta mengajak menurunkan koruptor.
Selepas memberikan orasinya, para pengunjuk rasa kemudian meminta bertemu dengan pihak DPD PSI Kota Surabaya untuk menyampaikan tuntutan.
Namun sayang, Erick Komala sedang tidak berada di kantor karena ada keperluan ke Jakarta. Kendati demikian, pertemuan kedua belah pihak tetap berlangsung.
Setelah mediasi digelar, para pengunjuk rasa sepakat membubarkan diri dengan tertib.