Aktivis Bertanya soal Politik, Gus Sadad Paparkan Pemikiran Gus Dur
- Nur Faisal/ Viva Jatim
Wakil Ketua DPRD Jatim ini lantas memaparkan gagasan sosial ekonomi yang berkembang di Nahdlatul Ulama. Seperti halnya pada Muktamar NU di Magelang pada 1939 ditetapkanlah prinsip-prinsip pengembangan sosial dan ekonomi yang tertuang dalam Mabadi Khaira Ummah.
"Dalam NU itu kita mengenal ada namanya prinsip-prinsip untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia yang disebut sebagai Mabadi Khaira Ummah. Mabadi itu kan jamak dari mabda. Mabda itu kan asas pijakan atau dasar khoiro ummah. Itu adalah untuk menciptakan kualitas yang baik bagi keumatan kita ini," kata Gus Sadad.
Gus Sadad mengutip penjelasan tentang gagasan NU tersebut saat disampaikan langsung oleh Gus Dur. Saat itu, Gus Dur masih menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1984-1999.
Gus Sadad yang saat itu masih menjadi mahasiswa sekaligus pers Mahasiswa, mendengarkan secara langsung penjelasan Gus Dur pada forum NU di Jawa Timur. Di hadapan para Kiai, Gus Dur menyampaikan gagasan tersebut.
"Gus Dur bicara soal itu. Kenapa mabadi Khaira ummah? Karena Khaira ummah ini adalah satu konsep, suatu terminologi yang mengacu kepada ayat dalam Al-Qur'an yang berbunyi kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna bil-ma'rụfi wa tan-hauna 'anil-mungkari wa tu`minụna billāh," kata Gus Sadad.
Banyaknya kader dan PMII yang berkecimpung di politik harus mendapatkan sambutan hangat. Harapannya, semakin banyak ide dan gagasan keumatan yang membawa manfaat untuk bangsa. Karenanya, Gus Sadad juga berharap semakin banyak anak muda yang mau turun di politik.
"Politik bisa sebagai alat atau menjadi tools untuk memperbaiki dan mengikhtiarkan supaya kita menjadi sebaik-baiknya umat yang aktif melakukan ta murụna bil-ma'rụfi wa tan-hauna 'anil-mungkar," katanya.