Pengiriman Bantuan Korban Gempa ke Bawean Alami Kendala, Jokowi Diminta Turun Tangan
- Viva.co.id
Gresik, VIVA Jatim – Pengiriman bantuan berupa logistik untuk para korban gempa bumi di Bawean, Gresik mengalami kendala. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean meminta Presiden Joko Widodo turun tangan mengatasi hal tersebut agar penyaluran kembali lancar.
Dikutip dari VIVA, Sabtu, 30 Maret 2024, Ketua PCNU Bawean, Kiai Muhammad Fauzi Rauf mengatakan puluhan truk yang mengangkut bantuan logistik saat ini tersendat di Pelabuhan Lamongan. Hal itu karena minimnya armada kapal barang yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Gresik-Lamongan ke Pulau Bawean.
Kata Kiai Fauzi, setidaknya ada puluhan truk dan mobil bermuatan logistik bantuan berupa sembako tersendat tak bisa menyeberang karena antre. Dari informasi yang diketahuinya, truk-truk tersebut sudah dua pekan lebih menunggu. Tapi, tak ada kejelasan waktu bisa dimuat Kapal Motor Pelayaran (KMP) Gili Iyang.
Adapun Kapal Gili Iyang selama ini jadi satu-satunya kapal barang yang melayani distribusi pengiriman kebutuhan bahan pokok sembako ke Pulau Bawean dari Tanah Jawa.
Dia menyoroti dalam sepekan ini pengiriman tersendat akibat meningkatnya volume barang kebutuhan masyarakat imbas bencana gempa 6.5 magnitudo di Pulau Bawean, Jumat, 22 Maret 2024. Kondisi itu ditambah dengan jadwal Gili Iyang ke Bawean yang hanya dua kali dalam sepekan.
Kiai Fauzi menyinggung sepertinya langkah-langkah darurat belum dijalankan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono. Begitupun dari pihak PT ASDP Ferry Indonesia Ferry (Persero) selaku operator kapal.
Dia merasa heran karena Pemda Gresik sudah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa Bawean selama 21 hari. Status itu mulai berlaku sejak 22 Maret hingga 11 April 2024.
Kiai Fauzi berharap pihak ASDP bisa melakukan terobosan dengan menambah armada kapal barang. Dengan demikian, bisa percepat pengiriman kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dia mendorong hal itu karena momen Idul Fitri sudah kurang dari dua pekan lagi.
"Kami minta Presiden jokowi turun tangan dan tidak tutup mata terhadap bencana kemanusiaan di Bawean," kata Fauzi, dalam keterangannya, Jumat malam, 29 Maret 2024.
Dia mengatakan, kondisi warga Bawean korban gempa di tenda-tenda pengungsian memprihatinkan. Korban gempa juga mulai kekurangan suplai kebutuhan pokok. Belum lagi ditambah harga-harga yang merangkak naik karena stok barang menipis di pasar.
"Kalau barang dagangan tidak segera dikirim otomatis di pasar tidak ada barang, dan ini malah akan menambah kesulitan warga jelang idul fitri," jelas Kiai Fauzi.
Ia menaruh harapan agar Presiden Jokowi selaku kepala negara bisa memberikan instruksi kepada jajarannya untuk bergerak dalam mengatasi pengiriman bantuan yang terkendala itu.
"Karena itu, kami berharap Pak Jokowi barangkali bisa membantu menambah armada kapal barang yang bisa diperbantukan sementara ke Bawean," tuturnya.
Kiai Fauzi juga minta manajeman kapal penumpang Express Bahari agar bisa berkenan beri bantuan berupa keringanan penurunan tarif tiket selama masa darurat bencana. Dia berharap ada kepedulian dari Express Bahari soal keringanan harga tiket setidaknya sampai 11 April sesuai masa kedaruratan yang ditetapkan pemerintah.
Bagi dia, dengan pengalaman Express Bahari yang sudah puluhan tahun jalani bisnis di perairan laut Bawean-Gresik, sudah saatnya ikut bantu meringankan beban warga Bawean yang terkena musibah.
"Saatnya ikut membantu meringankan beban masyarakat yang sedang kesulitan. Atau, mungkin Pemda Gresik bisa membantu memberikan subsidi tarif tiket kepada warga Bawean yang akan mudik,” kata Kiai Fauzi.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul NU Bawean Minta Jokowi Turun Tangan Atasi Kendala Pengiriman Bantuan Korban Gempa