Terungkap! Wanita Asal Tuban yang Ngaku Dirampok Ternyata Palsu, Modus Investasi Bodong

Kasatreskrim Polres Gresik bersama pelapor yang ngaku dirampok
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/Viva Jatim

"Ternyata ditemukan bahwa handphone dan juga perhiasan korban yang dilaporkan dirampok berada di sebuah pegadaian di Gresik," ucap AKBP Aldhino.

Setelah itu, petugas mencari keberadaan Azizatus dan berhasil menemukannya. Kemudian, petugas membawa ke Polres Gresik untuk dimintai keterangan.

"Ditemukan fakta bahwa laporan perampokan tersebut palsu. Ternyata handphone dan perhiasan korban dijual sendiri oleh korban di pegadaian," jelas AKP Aldhino.

AKP Aldhino menambahkan bahwa korban (Azizatus) mempunyai masalah pribadi dengan orang luar, sehingga dia menjual sejumlah barang berharga.

"Dan uang hasil penjualan tersebut diberikan kepada orang di luar sana yang mempunyai masalah pribadi dengan korban," terangnya.

Sementara dari pengakuan Azizatus, kekerasan yang dialami adalah hasil pertengkaran dengan seseorang akibat suatu permasalahan pribadi antara korban (Azizatus) dengan orang tersebut.

"Uang hasil pengadaian barang digunakan untuk mengganti rugi uang kepada seseorang yang telah diajaknya untuk melakukan investasi yang ternyata bodong. Alasan pelapor membuat laporan polisi dikarenakan pelapor takut diketahui oleh suami karena memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan," tutup AKP Aldhino.