3.710 Jemaah Haji Asal Jatim Sudah Mendarat Selamat di Tanah Suci
- VIVA Jatim/Nur Faishal
Surabaya, VIVA Jatim – Proses pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) melalui Embarkasi Surabaya sudah memasuki hari keempat, Selasa, 14 Mei 2024. Hingga hari ketiga pada Senin kemarin, CJH yang sudah diterbangkan ke Tanah Suci, Arab Saudi, sebanyak 10 kelompok terbang (kloter).
Rinciannya, CJH 10 kloter itu berjumlah 3.710 orang. Mereka semua berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Kabupaten Gresik. Pada Selasa ini, dijadwalkan terbang ke Tanah Suci, yakni Kloter 11, 12, 13, dan 14. Mereka berasal dari Kabupaten Tuban, Kota Batu, dan Kota Surabaya.
Susul-menyusul, di hari keempat pemberangkatan, jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 15 dijadwalkan masuk ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya. Rinciannya, 306 orang berasal dari Kabupaten Pacitan dan 60 orang berasal dari Surabaya. Mereka dijadwalkan terbang dari Bandara Juanda pada Rabu besok pagi dan sampai di Madinah, Arab Saudi, di hari yang sama.
Di sisi lain, hingga Senin kemarin, ada sebanyak 7 CJH Embarkasi Surabaya yang tertunda berangat karena alasan tertunda. Rinciannya, 4 orang dari Kloter 7. Sebanyak 2 orang sakit dan 2 orang lainnya mendampingi jemaah sakit. 3 orang juga tertunda dari Kloter 3. Sebanyak 2 orang karena sakit dan 1 orang mendamping jemaah sakit.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki berpesan agar agar para jemaah menjaga kondisi tubuh sebaik mungkin. “Ibadah haji adalah ibadah fisik. Bapak dan Ibu selama berada di Tanah Suci tolong dijaga betul staminanya agar daya tahan tubuhnya tidak menurun,” katanya saat melepas keberangkatan CJH Kloter 7 di Asrama Haji Sukolilo di Surabaya, Senin kemarin.
Pria asal Jakarta itu menitipkan doa kepada para jemaah terkait kondisi bangsa Indonesia. “Titip salam di tempat-tempat mustajabah seperti Raudlah maupun Kakbah. Doakan bangsa ini apalagi kita baru saja melaksanakan pemilu,” ujar Saiful.
Dia juga mengingatkan para jemaah haji agar menjaga marwah dirinya maupun bangsa Indonesia selama berada di Tanah Suci. “Kita berada di negeri orang, jaga diri baik-baik karena adat kebiasaan kita berbeda,” pungkas Saiful.