Perlintasan Kereta Api di Lamongan Ditutup, 3 Desa Terancam Terisolasi
- Imron Saputra/Viva Jatim
Lamongan, VIVA Jatim – Perlintasan kereta api menuju tiga desa di Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, ditutup. Akibatnya, warga di Desa Surabayan, Tlogorejo, dan Desa Bandungsari, terancam terisolasi.
Penutupan perlintasan kereta api sebagai buntut maraknya peristiwa kecelakaan di lokasi tersebut. Terkini, mobil Avanza yang sedang melintas tertabrak Kereta Api Ambarawa pada Kamis, 16 Mei 2024, siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Penutupan ini untuk keselamatan warga juga," kata Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif.
Luqman menegaskan, setelah peristiwa kecelakaan itu, sejumlah pihak mulai dari pejabat di tiga desa terdampak, perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Sukodadi, petugas kepolisian hingga Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan langsung menggelar musyawarah bersama.
Dalam musyawarah itu kata Luqman, semua pihak bersepakat menutup perlintasan sebidang kereta api sampai ada petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan yang diterjunkan untuk berjaga.
"Jadi bukan serta merta dari PT KAI, tetapi hasil kesepakatan musyawarah tadi, sambil menunggu proses petugas jaga dari Dishub," lanjutnya.
Disinggung sampai kapan penutupan ini, Luqman meminta agar menanyakan langsung ke Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan. Sebab hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat.
"Silahkan tanyakan langsung ke Dinas Perhubungan, karena itu wilayahnya," tandas dia.
Paska penutupan perlintasan kereta api, warga di tiga desa terancam terisolir. Jalan alternatif yang menjadi satu-satunya akses warga justru kabarnya juga ikut ditutup oleh pemilik lahan karena akses tersebut bukan jalan umum.
Warga di tiga desa tersebut pun terpaksa berputar beberapa kilometer ke arah selatan lalu ke barat melalui desa tetangga, hanya untuk menuju ke jalan raya yang berada di utara.
"Kepada yang terhormat Warga Tlogorejo - Bandungsari dan sekitarnya. Dikarenakan jalan di Dusun Kedangean arah ke selatan atau Desa Tlogorejo ditutup oleh KAI, maka dari itu jalan depan warung gado-gado akan saya tutup total karena jalan itu adalah tanah pribadi saya yang dipakai jalan umum. Tujuan saya adalah supaya KAI membuat jalan sendiri untuk menuju stasiun. Hormat kami pemilik tanah yang dipakai jalan umum," bunyi flyer yang tersebar di platform medsos warga setempat.