Momen Pengukuhan Pj Gubernur Jatim Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger
- Nur Faishal/Viva Jatim
"Suku Tengger memiliki adat istiadat, kearifan, dan keguyuban yang luar biasa. Oleh karenanya mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami berkomitmen dan memastikan bahwa kekayaan kebudayaan ini tidak hanya dilestarikan tapi juga dijaga dan dirawat dengan baik," ungkapnya.
Berkaitan dengan perayaan Yadnya Kasada, Adhy mengatakan bahwa hal tersebut selain menjadi praktik pluralisme yang baik, juga bisa menjadi pilar harmonisasi kehidupan masyarakat.
"Ini adalah bukti kerukunan umat beragama. Sekaligus menjadi modal untuk membangun dan menyejahterakan seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat Tengger," katanya.
Tidak hanya itu, dengan adanya perayaan Yadnya ini dapat menjadi bagian dari peningkatan pariwisata di Bumi Majapahit.
"Karena perayaan tahun ini adalah yang pertama kali dilakukan di rest area Seruni Point. Sehingga dapat menjadi momen untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara" katanya.
"Sehingga pada akhirnya kita akan memperoleh pendapatan daerah yang akan dipergunakan untuk kesejahtraan masyarakat Tengger itu sendiri," tambah Adhy.
Di akhir Pj. Gubernur Adhy berpesan agar masyarakat khususnya para wisatawan dapat menghormati pelaksanaan upacara adat Yadnya Kasada 1946 Saka. Karena dengan saling menghormati sama halnya merawat persatuan dalam berbangsa dan bernegara.