Ribuan Warga Lumajang Mulai Mengungsi Akibat Erupsi Semeru
- BNPB Lumajang
Jatim – Erupsi gunung semeru yang terjadi pada Minggu, 4 Desember 2022 kemarin membuat warga berhamburan keluar rumah dan mengungsi ke lokasi yang paling aman. Diketahui erupsi yang disertai awan panas guguran itu kembali terjadi setelah sebelumnya juga terjadi tepat satu tahun lalu. Awan panas yang dimuntahkan mencapai 5 hingga 7 kilometer.
Sekretaris Kecamatan Candipuro, Abdul Aziz mengatakan bahwa hingga kini tercatat 2 ribu warga mulai mengungsi di 21 titik. Tersebar di sejumlah balai desa dan fasilitas umum lainnya di Kabupaten Lumajang. Terbanyak mengungsi di Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 500 orang.
“Berdasarkan pendataan kami tercatat ada 21 titik yangdigunakan warga untuk mengungsi yakni sejumlah balai desa, masjid, lapangan dan lembaga pendidikan yang tersebar di Kecamatan Candipuro,” katanya seperti dikutip dari Viva.co.id, Senin 5 Desember 2022.
Ia tegaskan tidak ada satupun warga yang tinggal di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Candipuro. Alasannya karena kawasan tersebut sudah dikosongkan sejak setahun setelah terjadi bencana erupsi dan awan panas guguran tahun lalu.
“Sebagian besar warga yang mengungsi karena panik dan masih trauma dengan bencana APG Semeru yang mengakibatkan keluarga mereka meninggal dunia,” tambahnya.
Para korban terdampak peristiwa pilu tahun lalu menempati hunian tetap yang dibangun sebelumnya di salah satu lokasi. Kemudian juga menempati hunian sementara yang direlokasi di Desa Sumbermujur yang lokasinya lebih aman dari bencana erupsi Semeru. Meski begitu sebagian warga masih menggarap kebun di wilayah Kajar Kuning dan sekitarnya.
“Saat ini masih ada sebagian warga yang kembali ke hunian tetapnya di Desa Sumbermujur untuk istirahat. Namun masih ada juga yang trauma dan memilih di posko pengungsian yang tersebar di 21 titik itu,” jelasnya.