Trenggalek Kini Punya Shelter Sementara Tampung Anak Terlantar hingga Lansia
- Prokopim Trenggalek
"Apapun permasalahan yang dihadapi masyarakat yang akan disinggahkan di Shelter ini, saya berpesan untuk dimanusiakan sebaik-baiknya," tandasnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati menerangkan Shelter yang dibangun oleh Kabupaten Trenggalek berkapasitas 8 Bed untuk kelompok perempuan dan 8 Bed untuk kelompok laki-laki.
"Ada 1 kamar isolasi untuk perempuan, 1 kamar isolasi untuk kelompok laki-laki dan 1 kamar untuk ABH," ujar Christina.
Dia mengaku Shelter ini adalah rumah aman sementara, sehingga tidak berfungsi sebagai panti. Ia sempat khawatir ketika launching, lantas masyarakat menganggap bahwa ketika ada orang yang tidak dirawat lalu dikirim ke shelter.
Cristina menegaskan peruntukan shelter ini untuk disabilitas terlantar, lansia terlantar, anak terlantar dan gepeng. Namun dalam SOP shelter hanya 7 hari, atau bisa diperpanjang untuk 7 hari berikutnya.
"Ketika reintegrasi sosial atau penelusuran keluarga tidak bisa diketemukan. Selanjutnya upayanya harus dikembalikan kepada keluarga, melalui integrasi sosial," ulasnya.
Pihaknya berharap melalui shelter ini bisa menjawab persoalan-persoalan sosial ketika ada gepeng, lansia terlantar di jalanan dengan catatan tidak sakit. Apabila sakit, pasti diarahkan ke rumah sakit.