Viral Pengelola Pesantren Tolak Evakuasi dari Semeru, Ini Faktanya
- Tangkapan layar Instagram
Jatim – Warganet dihebohkan oleh viralnya sebuah video yang menggambarkan warga berpakaian ala pesantren menolak dievakuasi petugas dari erupsi Gunung Semeru. Ternyata, tempat warga menolak dievakuasi itu bukan pesantren, tapi tempat rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Itu bukan pesantren, itu tempat rehabilitasi pasien orang ODGJ,” kata Kepala Kepolisian Sektor Pronojiwo Inspektur Polisi Satu Wahono Pudji Santoso dikonfirmasi wartawan pada Senin, 5 Desember 2022.
Dia menjelaskan, peristiwa yang tergambar di video yang viral itu terjadi pada Minggu, 4 Desember 2022. Bangunan yang dalam video dinarasikan dengan sebuah pesantren itu dikelola oleh salah satu warga Dusun Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Di gedung tersebut, terdapat 16 orang yang tinggal. Mereka semua menolak dievakuasi oleh petugas saat erupsi Gunung Semeru terjadi pada Minggu kemarin. Hingga kini mereka masih bertahan di tempat tersebut. “Kemarin sudah dijemput, ini nanti juga dijemput kami tunggu sampai petang,” ucap Wahono.
Ia mengaku tak tahu apa alasan pengelola tempat tersebut menolak evakuasi. Wahono menuturkan hal itu sudah biasa mereka lakukan pada kejadian erupsi Semeru dua tahun belakangan. “Memang sejak awal tinggal di situ mereka juga tidak terbuka dengan warga,” tandasnya.
Sampai sekarang, petugas dan relawan masih terus berupaya mengevakuasi penghuni tempat rehabilitasi itu. Jika tidak, maka upaya paksa akan dilakukan demi keselamatan bersama.
“Kemarin kami dapat petunjuk juga gitu, kami rencanakan untuk tunggu hasil ini kalau memang tidak mau, ya, kami paksa,” ucapnya.