8.320 Warga Terdampak Krisis Air Bersih di Mojokerto
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
Mojokerto, VIVA Jatim – Krisis air bersih masih melanda wilayah Kabupaten Mojokerto, hingga saat ini. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menunjukkan, 8.320 jiwa terdampak krisis air bersih.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim mengatakan, ribuan jiwa terdampak air bersih itu tersebar di dua Kecamatan. Yakni, Kecamatan Ngoro dan Trawas.
“Krisis air bersih mulai 1 Juni dan akan berakhir 3 Agustus (2024),” katanya saat dikonfirmasi pada Kamis, 25 Juli 2024.
Dari 2 Kecamatan tersebut, ada 6 Dusun di Desa terdampak. Pertama, Dusun Buluresik dan Gajah Mungkur, Desa Manduro Manggung Gajah. Terdiri dari 1.861 Jiwa dan 597 KK.
Kedua, Dusun Duyung dan Bantal Desa Duyung. Terdiri dari 1.522 jiwa dan 483 KK yang terdampak krisis air bersih.
Sedangkan ketiga di Desa Kunjorowesi sebanyak 4.937 jiwa dan 1.558 KK. Rinciannya, 1.625 jiwa di Dusun Kunjoro dan 3.313 jiwa di Dusun Kandangan.
Khakim menjelaskan, pihaknya telah menerima surat permohonan bantuan droping air bersih dari 3 Desa tersebut. Masing-masing Pemerintah Desanya melaporkan kondisi desa sejak terkendala mengakses air bersih.