PBNU Tak akan Berhenti sampai Berhasil ‘Ambil Alih’ PKB, Kata Gus Yahya

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di PCNU Surabaya.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Sementara itu, Ketua Tim Pansus PKB bentukan PBNU, KH Anwar Iskandar, mengatakan, pertemuan para kiai seluruh Indonesia di Surabaya adalah untuk menguatkan pemahaman tentang sejarah NU dan PKB. “Pertama, bahwa langkah-langkah yang dilakukan dalam memperbaiki hubungan NU dan PKB ini adalah sebuah langkah organisatoris yang didasari atas berbagai fakta-fakta sejarah, yang dilakukan sebelum partai itu dilahirkan,” katanya.

Aspirasi tersebut kemudian ditampung PBNU dan terbentuklah tim 5 yang diketuai KH Ma’ruf Amin. Setelah itu lahirlah PKB. “Dimulai dari aspirasi para kiai-kiai dari seluruh Indonesia, yang waktu itu berkumpul di Jawa Timur di Langitan, Jawa Tengah di Rembang, Jawa Barat dan menyampaikan aspirasinya kepada PBNU agar PBNU mendirikan partai,” ujar Kiai Anwar Iskandar.

PBNU, lanjut Kiai Anwar Iskandar, kemudian menginstruksikan kepada PWNU di seluruh Indonesia dan cabang-cabang, agar memfasilitasi PKB seluruh Indonesia. “Keterangan saya ini artinya menguatkan sebuah realitas bahwa hubungan antara partai politik ini, namanya PKB ini, adalah hubungan kesejahteraan, hubungan organisatoris, hubungan ideologis, dan lain-lain,” tandasnya.

Dengan begitu, kata Ketum MUI itu, apabila ada yang menyampaikan bahwa PKB dengan NU tidak memiliki hubungan, maka itu adalah pernyataan ahistoris. Pada perjalanannya dan kini, papar Kiai Anwar Iskandar, terjadi penyimpangan-penyimpangan di tubuh PKB yang keluar dari keinginan para pendiri PKB dari NU.