Gelar Pameran Tunggal, Karya Pelukis Belia asal Gresik ini Diminati Kolektor

Pelukis belia, Husna di dampingi ibu dan Kepala Sekolah SD Petrokimia Gresik saat pameran tunggal.
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/Viva Jatim

Surabaya, VIVA JatimHusna Sabila Jannati Kusuma (7) pelukis belia asal Gresik berani menggelar pameran tunggal di galery Merah Putih kompleks Balai Pemuda Surabaya, 21-27 September 2024. Dalam pamerannya ia menampilkan 14 karya lukis rata-rata di buat tahun 2024 dengan cat akrilik.

Pameran lukisan siswa SD Petrokimia Gresik ini mampu menyedot puluhan pengunjung dan penikmat seni maupun pelukis dari Gresik, Surabaya dan Sidoarjo.

Tidak hanya itu, beberapa karya lukisan Husna mendapatkan apresiasi dari kolektor, seperti karya lukis berjudul rumah nenek dilukis menggunakan media cat akrilik ukuran 50x50 cm, lukisan berjudul ayah dan ibu dengan cat akrilik dan pena di atas kanvas 100x100 cm juga di minati kolektor.

Lukisan berjudul sekolahku di garap menggunakan cat akrilik dan pena diatas kanvas ukuran 100x100 cm juga sudah di apresiasi kolektor. Bahkan beberapa lukisan dengan tema hewan Kepiting tahun 2023 lalu di beli kolektor lukis Surabaya.

Anita Widayati selalu orang tua dari Husna mengatakan dari Sanggar Daun ini, Husna bisa menyalurkan bakat dan imajinasi melukisnya, juga memberikan ruang untuk berekspresi.

"Bapak Arik W Wartono pendiri Sanggar Daun memberikan ruang bagi anak kami, sehingga mendapatkan ruang untuk imajinasi maupun mengapresiasikan bakatnya," jelasnya, Sabtu, 21 September 2024.

Anita menceritakan, ketika teman seusianya bermain, tapi anak saya lain, sering menggambar di segala tempat, tembok, dinding, bahkan magicom pun menjadi sasaran untuk melukis.

"Saya berikan ruang lebih, saya belikan kanvas, saya belikan cat air dan minyak serta crayon untuk melukis. Alhamdulillah bisa pameran tunggal," ungkapnya.

Sementara itu Arik W Wartono mengatakan Husna ini melukis dengan apa yang dia tahu atau ketahui, untuk bentuk, dia itu tidak tahu misal seperti gedung, atau mobil dan sebagainnya.

"Ia melukis apa yang dekat dengan dirinya seperti ayah ibu, nenek, adik dan berkembang ke lingkungannya seperti rumah. Seniman seperti Pablo Picaso, seperti itu, ketika aku melukis aku berhenti berpikir. Artinya melihat sesuatu dari estetik, pengetahuan yang baku atau vibrasi atau getaran dari pelukis itu. Dan Husna seperti itu," ucapnya.

Ditempat yang sama, Kepala sekolah SD Petrokimia Suci Handarini mengatakan menghadiri pameran siswanya sangat bangga dan spesial dalam hidup karena bisa bertemu dengan seniman, menjadi sesuatu yang berbeda. 

"Kami turut senang dan bangga. Jadi saya juga mengajak wali anak anak agar tahu. Sekaligus mengetahui bakat dari anak-anaknya. Dengan begitu, bakat anak bisa berkembang tidak hanya menjadi seniman, bisa juga yang lainnya. Saya terimakasih pada Sanggar Daun, dan jika ingin pameran, saya memberikan ruang untuk pameran lukisan dan lainnya di sekolah," katanya.