Dukung TMMD ke-122, Heru Pjs Bupati Kediri Tekankan Tiga Hal Berikut

Pjs Bupati Kediri Heru Wahono Santoso di acara TNI TMMD.
Sumber :
  • Dokumen Prokopim Kabupaten Kediri

Kediri, VIVA Jatim – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri Heru Wahono Santoso resmi membuka Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Rabu, 2 Oktober 2024. Pada kesempatan itu, Heru menyampaikan tiga program prioritas.

Dalam kesempatan ini, Heru mendapatkan amanat untuk menjadi inspektur upacara. Selama di sana pihaknya didampingi Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kediri.

Heru menyampaikan, pelaksanaan TMMD ke-122 merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat. Menurutnya, kolaborasi ini membantu dalam percepatan pembangunan daerah, terutama di wilayah Kediri Barat.

“Program ini salah satu segmentase pengembangan Jalan Selingkar Wilis,” katanya.

Heru menekankan, ada tiga hal yang menjadi prioritas di dalam program tersebut. Pertama, pengembangan ekonomi kerakyatan bagi kawasan terpencil dan tertinggal.

Kedua, peningkatan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah di Kabupaten Kediri. Hal ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 untuk menunjang Bandara Internasional Dhoho.

Ketiga, realisasi program ini juga dalam rangka optimalisasi kepariwisataan berbasis kearifan lokal.

“Pelaksanaan program TMMD ke-122 ini secara eksplisit merupakan salah satu bentuk realisasi misi dan program prioritas Pemerintah Kabupaten Kediri,” ungkapnya.

Realisasi program TMMD ke-122 ini meliputi pembangunan jalan sepanjang 1,5 kilometer. Jalan ini menghubungkan Desa Pagung, Kecamatan Semen, dengan Desa Tiron, Kecamatan Banyakan.

Kemudian, memperbaiki 20 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan 1 unit musala. Lalu, juga menyasar infrastruktur non fisik di sektor pendidikan, kesehatan, dan pertanian.

Sementara itu, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan menambahkan, pembangunan infrastruktur fisik terutama jalan penghubung desa tersebut dikarenakan aksesibilitas jalan yang sangat terbatas.

“Semua jalannya rusak dan tidak bisa digunakan apabila dalam kondisi hujan,” katanya.

Aris menyebut, pembangunan jalan tersebut secara umum kini tidak ada kendala tersendiri. Termasuk secara personel, material, dan bahan diakui seluruhnya dalam kondisi siap.