Kampanye Melihat #LebihJelas pada World Sight Day, Tenaga Medis Turun ke Jalanan

Tenaga medis saat membagikan bingkisan ke pengendara.
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

Surabaya, VIVA Jatim – Peringatan World Sight Day atau yang dikenal dengan Hari Penglihatan Sedunia di Kota Surabaya, diisi dengan aksi turun ke jalan oleh tenaga medis. Mereka menyerukan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak usia dini melalui kampanye berhastag Melihat #LebihJelas.

Kehadiran para tenaga medis Eyelink Group bersama National Eye Center, Optik Natamata serta RS dan Klinik Mata KMU tersebut disambut antusias masyarakat.

Penanggung Jawab sekaligus Dokter Spesialis Mata National Eye Center dokter Diaz Alamsyah Sudiro menjelaskan, peringatan World Sight Day menjadi momen tepat untuk menyadarkan para orang tua agar lebih peduli pada kesehatan mata putra putrinya.

"Kasus kelainan refraksi pada anak saat ini memang cukup tinggi, dan di klinik mata kami juga menjadi salah satu keluhan tertinggi selain katarak," tutur Diaz, Kamis, 10 Oktober 2024.

Ia mengatakan, mengacu pada hasil pemeriksaan institusinya yang menyasar siswa-siswi sekolah maupun lembaga pendidikan tercatat, selama tahun 2024 terdapat 39.17 persen anak di Surabaya telah menderita Keluhan refraksi seperti mata minus dan silinder.

Kondisi ini dikatakannya, dikarenakan oleh beberapa hal. Satu di antara penggunaan gadget berlebih sejak usia dini.

"Pada catatan terakhir hasil pemeriksaan kita bersama sekolah, sebanyak 219 dari 559 anak-anak di Surabaya telah mengalami kelainan refraksi. Rata-rata di usia anak hingga remaja yang mana merupakan masa pertumbuhan. Ini merupakan kondisi yang sangat gawat karena jika tidak segera terdeteksi dan ditangani akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang dan belajar," urainya.

Oleh sebab itu, seiring dengan tema World Sight Day tahun ini, yakni Children, Love Your Eyes, pihaknya turun ke jalan, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata mulai usia dini dengan cara membagikan bingkisan sambil mengajak tes kesehatan mata secara online kepada para pejalan kaki dan pengendara yang melintas.

Tes online dilakukan, guna mengetahui kondisi penglihatan terkini. Sebagian pun merasa terkejut lantaran hasil pemeriksaan mata menunjukkan penglihatan mereka sedang dalam kondisi kurang baik.

"Tapi walaupun hasilnya normal tetap perlu periksa ke dokter untuk memastikan. Nanti tes nya saya share ke cucu, biar dia bisa tes juga, soalnya sering pake gadget," tutur Ni Ketut salah satu pengguna jalan.