Usia Jatim Sudah Matang, Angka Kemiskinan Harus Ditekan Maksimal

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Blegur Prijanggono
Sumber :
  • VIVA Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA Jatim - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Blegur Prijanggono mendorong pemerintah provinsi agar berupaya lebih maksimal dalam menekan angka kemiskinan.

Menurut Blegur, permasalahan kemiskinan di Jatim masih menjadi pekerjaann rumah utama Pemprov Jatim dalam mengarahkan kebijakan. Mengingat usia Jawa Timur kini sudah memasuki 79 tahun. 

"Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang ke-79 ini merupakan usia yang matang. Tugas utama Jawa Timur saat ini adalah menekan angka kemiskinan," kata Blegur kepada wartawan.

Sebenarnya, Blegur mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan pemerintah provinsi dalam mengurangi kemiskinan. Namun ia menekankan bahwa upaya tersebut harus terus diperkuat.

"Pencapaian yang telah berhasil kemarin harus ditingkatkan lagi ke depan, sehingga kemiskinan di Jawa Timur akan berkurang, dan Insyaallah bisa hilang," tandasnya.

Kedepan, lanjut politisi Golkar ini, Jatim akan menjadi provinsi strategis karena menjadi pintu gerbang ekonomi Ibu Kota Negara (IKN). Ia menilai, Jatim akan menjadi jalur sutra yang memiliki peluang strategis pembangunan ekonomi nasional.

"Jawa Timur sangat strategis karena posisinya yang dekat dengan Ibu Kota Nusantara," ujarnnya.

Posisi geografis yang dekat dengan IKN, Blegur optimistis Jawa Timur bisa memanfaatkan potensi ini untuk menggerakkan perekonomian daerah.

"Ini menjadi keuntungan bagi Jawa Timur untuk bisa menjadi bagian penting dari IKN, terutama dalam hal perekonomian," jelasnya.

Selain itu, ia memandang bahwa sebagai salah satu provinsi yang memiliki infrastruktur yang kuat dan sumber daya manusia yang unggul, Jawa Timur memiliki potensi besar untuk memainkan peran kunci dalam mendukung perekonomian IKN.

"Jawa Timur mempunyai keuntungan untuk bisa menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara, terutama ini berkaitan dengan perekonomian," ucapnya.

Mengingat sebentar lagi pemilihan Gubernur Jatim, ia berharap siapapun yang menang tetap memegang komitmen, mengupayakan mengurangi angka kemiskinan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

"Harapan kami, siapapun yang nantinya terpilih oleh rakyat Jawa Timur sebagai gubernur, tugasnya tetap harus sama, yaitu menekan kemiskinan dan meningkatkan produktivitas masyarakat melalui program padat karya serta membuka peluang usaha, sehingga masyarakat mendapatkan kesempatan pekerjaan," pungkasnya.