Harga Pangan Awal Pekan 28 Oktober 2024: Cabai Rawit Anjlok

Ilustrasi Komoditas Pangan.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim –Harga sejumlah komoditas pangan secara umum beragam per Senin, 28 Oktober 2024 pukul 12.00 WIB.

Dari 10 daftar harga yang ada di Pusat Informasi harga Pangan Strategis (PIHPS) di laman Bank Indonesia sebanyak lima komoditas turun, empat komoditas stabil, dan satu komoditas naik.

Jika dilihat dari persentasenya, cabai rawit mengalami penurunan terdalam, hingga 2,47% atau Rp1.100/kg menjadi diperdagangkan Rp43.500/kg pada hari ini, Senin (28/10). Adapun, pada perdagangan Jumat (25/10), harga cabai rawit masih dibanderol Rp44.600/kg.

Tak hanya cabai rawit, harga cabai merah pun anjlok hingga 1,85% atau Rp650/kg menjadi Rp34.550/kg dari Rp35.200/kg. Kemudian, harga daging ayam turun 0,39% atau Rp150/kg menjadi Rp37.950/kg dari Rp38.100/kg.

Selanjutnya, harga bawang putih dibanderol lebih murah 0,12% atau Rp50/kg menjadi Rp42.050/kg dari Rp42.100/kg. Lalu, harga daging sapi lebih murah 0,04% atau Rp50/kg menjadi Rp135.300/kg dari Rp135.350/kg.

Di sisi lain, terdapat sejumlah komoditas pangan yang harganya stabil pada perdagangan hari ini. Ini terlihat dari harga beras yang masih tetap dipatok Rp15.300/kg dan harga telur ayam yang tidak berubah dari posisi Rp29.450/kg.

Berikutnya, harga minyak goreng dilaporkan tetap Rp19.650/kg dan harga gula pasir tidak beranjak dari posisi Rp18.500/kg. Sementara itu, bawang merah menjadi satu-satunya komoditas yang mengalami kenaikan harga. Terpantau, bawang merah naik hingga 2,33% atau Rp750/kg menjadi Rp32.900/kg dari Rp32.150/kg.

Sebagai informasi, harga pangan di atas diambil berdasarkan survei yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Pencacahan data dilakukan setiap hari kerja yakni Senin-Jumat, pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB. Harga yang dilaporkan adalah harga dalam satuan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut bahwa masa depan pertanian Indonesia berada di Papua. Hal ini sejalan dengan cita-cita Presiden ke-8 Prabowo Subianto yang menginginkan agar Indonesia bisa menjadi negara swasembada pangan.

Mengutip Bisnis.com, Zulhas yang juga mantan Menteri Perdagangan di era Kabinet Indonesia Maju itu menjelaskan bahwa untuk terciptanya swasembada pangan, wilayah Papua dinilai cocok untuk sektor pertanian. Terlebih, Zulhas mengungkap bahwa Pulau Jawa terus mengalami penurunan lahan.

Dengan begitu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga berharap agar Indonesia memiliki 2 juta hektare sawah di Papua dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, lahan yang terletak di Papua harus dioptimalkan, termasuk untuk sektor pertanian.