Hasilkan 5 Ton Per Hari, Produsen Lele di Kediri Didorong Kuatkan Nilai Jual

Pjs Bupati Kediri, Heru Wahono Santoso
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim – Salah satu produsen ikan lele terbesar ada di Kabupaten Kediri membuat Pjs Bupati Kediri Heru Wahono Santoso tertarik meninjau dua tempat produsen ikan lele terbesar yaitu Peternakan Ikan Kusuma Karya Catfish dan Republik Lele bertempat di Kecamatan Pare.

Heru menjelaskan kehadirannya ke sentra budidaya ikan lele tersebut sebagai cara melihat secara langsung bagaimana proses budidaya yang dilakukan oleh para peternak.

"Kami dari pemerintah kabupaten tentu merasa senang terdapat pengusaha lokal yang sukses dalam berbudidaya," papar Heru, dikutip VIVA Jatim, Sabtu, 9 November 2024.

Seperti di Peternakan Ikan Kusuma Karya Catfish, Desa Pelem, Kecamatan Pare. Jajak selaku Karyawan Kusuma Karya Catfish di bidang pembenihan mengatakan ada puluhan kolam ikan lele dengan menyesuaikan ukuran ikan.

Ia melanjutkan dari kategori pembibitan ikan lele ada sekitar 72 kolam dan pembesaran ikan lele sebanyak 1.300 kolam berbentuk bioflok.

Melalui dukungan luas lahan dan kolam yang sedemikian luas, Jajak mengaku produksi ikan lele di Kusuma Karya Catfish sampai saat ini memerlukan 5 truk dengan total panenan 5 ton per hari.

"Apabila ukuran ikan lele besar rata-rata bisa menghasilkan 5 ton per hari," ujarnya.

Hal serupa produksi ikan lele di Republik Lele, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare. Muhammad Yusron sebagai Presiden Republik Lele menerangkan, produksi lele di lokasinya hanya fokus guna membudidayakan ikan lele dari berukuran benih dan dipanen berusia 3 bulan.

Dikatakannya, benih ikan lele miliknya mencapai 3,5-4 juta benih per bulan. Sementara per harinya, Republik Lele berhasil melakukan panen ikan lele mencapai 10 ton per hari. Dengan jumlah tersebut, Yusron bisa memasarkan produksi ikan lele sampai mensuplai sampai ke luar daerah.

"Jika pemasaran 80 persen ke Surabaya, 10 persen di Lamongan, 10 persen ada di lima kota di Jawa Tengah," beber Yusron.

Pemkab Kediri mengaku berwirausaha membudidaya ikan lele di Kabupaten Kediri sangat potensial. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong pembudidaya agar berkomitmen untuk tidak hanya menjual ikan lele dalam bentuk ikan segar, melainkan supaya mengolah ikan lele menjadi menu-menu andalan di Kabupaten Kediri.

Selama ini pelaku UMKM sukses membuat terobosan dari turunan olahan ikan lele. Mulai sate lele, keripik lele, nugget lele, abon lele. Bahkan juga menghelat event khusus olahan dari berbagai macam jenis, terutama ikan lele.

"Ini akan menambah nilai ekonomis. Dan tentu pada ujungnya nanti bisa meningkatkan kebijaksanaan masyarakat. Tidak hanya oleh pemiliknya saja, tapi juga lingkungan sekitarnya," jelasnya.

Pemkab Kediri mengaku bahwa strategi yang dilakukan pemerintah beserta pelaku UMKM tersebut selaras dengan program pemerintah pusat, yaitu menekan dan menurunkan angka kasus stunting. Perlu diketahui, di Kabupaten Kediri kasus stunting saat ini berada di angka 7,46 persen pada pertengahan 2024.

Heru melanjutkan, untuk menuju zero growth stunting, Pemkab Kediri berupaya menyesuaikan kebijakan pemerintah pusat di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan program makan siang bergizi bagi pelajar di Kabupaten Kediri.

"Pemerintah sekarang itu berkonsentrasi pada ketahanan pangan. Saya kira ini adalah bagian yang positif, pun bagaimana menyiapkan makan siang bergizi," tandasnya.