Luluk Pegang Keris, Tegaskan Pentingnya Peran Perempuan dalam Sejarah dan Budaya
- A Toriq A/Viva Jatim
“Sejarah kita masih sering menjadi sejarah laki-laki, karena ditulis sebagai history, bukan herstory. Dalam seni budaya dan peradaban luhur seperti keris, sangat sedikit perempuan yang diakui,” tambahnya.
Komitmen terhadap Kesetaraan Gender
Luluk mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengangkat peran perempuan yang selama ini terpinggirkan. Ia percaya bahwa nilai-nilai luhur dalam seni budaya, seperti keris, dapat menjadi inspirasi dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan setara.
“Kita harus melihat kembali dan mengupayakan agar tokoh-tokoh perempuan yang memang sepatutnya dihargai, diakui keberadaannya, karena mereka juga memperkaya seni, budaya, dan peradaban luhur kita,” tuturnya.
Ia juga menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender tidak hanya dalam seni dan budaya, tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, pendidikan, dan media sosial.
“Mudah-mudahan dari ajaran leluhur ini, kita bisa membawanya ke semua aspek kehidupan, termasuk kampus, politik, ekonomi, dan seni budaya,” ujarnya penuh semangat.
Sebagai calon gubernur, Luluk berkomitmen menjadikan seni dan budaya sebagai salah satu pilar utama dalam membangun Jawa Timur yang berdaya saing. Ia berharap generasi muda tidak hanya mengenal keris sebagai artefak seni, tetapi juga memahami nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.