Pj Gubernur Jatim Serahkan DIPA dan TKD TA 2025, Tekankan Optimalisasi Pengelolaan Anggaran

Pj Gubernur Jatim usai serahkan DIPA dan TKD TA 2025
Sumber :
  • Pemprov Jatim

"Saya pikir ini sudah detail semua. Memang ada penambahan sedikit untuk provinsi terkait dengan dana bagi hasil. Kalaupun ada tambahan kepada kita, akan kami fokuskan kepada pendidikan dan kesehatan. Selain itu untuk meneyelesaikan terkait dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," katanya. 

Prioritas pembangunan di sektor pendidikan ini, kata Pj. Gubernur Adhy, sebesar 32 persen dan sektor kesehatan sebesar 19,4 persen. Alokasi ini melebihi _mandatory spending_ yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. 

"Selebihnya perubahannya tidak terlalu signifikan, tapi apapun yang terjadi terkait kondisi fiskal, tetap harus kita optimalkan," jelasnya. 

Pengoptimalan ini bertujuan untuk memenuhi asumsi dasar ekonomi makro pada 2025 mendatang. Yang meliputi pertumbuhan ekonomi 5,2 persen; tingkat bunga tahun 7,0 persen; harga minyak mentah 82 US dollar per barel; inflasi 2,5 persen; nilai tukar rupiah Rp16.000 per 1 US dollar; lifting minyak 605.000 Barrel Oil Per Day (BOPD); serta lifting gas bumi sebesar 1.005 ribu Barrel Oil Equivalent per Day (BOEPD).

Sementara itu, Kakanwil DJPb Jawa Timur Didyk Choiroel mengatakan bahwa penyerahan DIPA dan TKD ini untuk mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Yang di antaranya meliputi ketahanan pangan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan infrastruktur untuk melanjutkan konektivitas antar wilayah.

"Ini semua dicerminkan dari alokasi ini. Jadi baik daerah maupun nasional kita mendukung program pemerintah pusat. Seperti Makan Siang Bergizi bagi anak sekolah. Itu sedang dibuat alokasi anggarannya. Jadi kita harus menyiapkan dukungan," pungkasnya.