Aliansi Madura Indonesia Demo Pabrik Baja di Mojokerto, Ini Alasannya

Aliansi Madura Indonesia (AMI) gelar demo di Mojokerto
Sumber :
  • Viva Jatim/M Luthfi

Setelah dilakukan penelusuran, Baihaki juga menemukan indikasi CV Anugerah Baja Inti beroperasi tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan. Sehingga diduga menyebabkan pencemaran lingkungan. Karena tidak ditemukan tempat pembunangan dan pengolahan limbah. 

“Kalau dilihat disini ada cerobong asap dengan ketinggiannya. dibawah bangunan. Dalam aturannya, cerobong asap harus dua kali lebih tinggi dari bangunan,” beber Baihaki. 

“Kita juga beda lagi, asap itu mengandung zat apa, apakah sudah ada kajiaan dari DLH. Asap yanh dihasilkan dari batu bara atau solar. Kalau dari solar, itu solar industri atau subsidi. Kalau memakai batu bara, apakah disini ada penampungan batu bara,” imbuhnya. 

Sayangnya, massa aksi tak ditemui oleh pihak pabrik. Massa aksi kemudian berpindah ke Pemkab Mojokerto. 

Di Pemkab Mojokerto, Perwakilan pendemo diterima oleh untuk audensi bersama Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Nugroho Budhi Sulistya di ruangan rapat Pemkab Mojokerto.

Dalam forum itu, Baihaki menyampaikan dugaan penggelapan pajak perusahaan baja yang berpotensi menjadi kebocoran PAD (Pendapatan asli daerah) Mojokerto.

"Kami mengadukan nasib korban yang terkena PHK tanpa kejelasan maupun pesangon. Kita datang ke pabrik dan Pemkab Mojokerto untuk mengadukan hal ini. Dugaan penggelapan pajak juga kita sampaikan, sehingga ini perlu gerakan konkret dari pemerintah daerah, karena ada potensi kebocoran PAD disektor pajak," ungkap Baehaki.