Harga Turun, Bulog Belum Serap Jagung Petani di Mojokerto

Pimpinan Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Mojokerto Muhammad Husin
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah

Harga jagung di tingkat petani anjlok hingga Rp 3.500 per kg. Karena mayaroritas jagung hasil panen petani dibeli oleh tengkulak. Untuk mengatisipasi hal tersebut, maka dibutuhkan peran pemerintah. 

“Oleh sebab itu pemerintah hadir dan akan membeli langsung ke petani,” tandas Husin.  

Oleh Bulog, nantinya jagung hasil pembelian dari petani akan dimasukkan ke gudang sebagai stok cadangan jagung nasional. Namun, kata Husin, hingga saat ini belum ada penetapan target kuota serapan untuk wilayah Mojokerto.

“(Jagung) Kita simpan dulu di gudang untuk cadangan jagung pemerintah. Untuk penjualannya menunggu intruksi dari pemerintah,“ bebernya. 

Sebelumnya diberitakan, petani jagung di Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto mengeluhkan harga jagung turun. Masa panen kali ini, jagungnya hanya dibeli Rp 3.500 per kg oleh tengkulak. 

Harga tersebut jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan Bapanas dalam SK nomor 18 Tahun 2025. Padahal Sebelumnya, ia sempat menjual dengan harga Rp 6.500 per kg. 

“Hari ini Rp 3.500 per kg. Petani berharap, kalau bisa diatas (harga) Bulog. Kalau nggak bisa ya standart Bulog Rp 5.500 seperti yang digemborkan kemarin,” katanya kepada wartawan usai panen raya, Kamis, 20 Februari 2025.