Longsor Tebing Bendungan Bagong Tak Ganggu Pekerjaan, Terget 2026 Rampung
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim –Tebing Bendungan Bagong baru-baru ini mengalami longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama beberapa hari. Meski demikian, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Bagong memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan mengganggu proses pekerjaan dan target penyelesaian pada 2026.
Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan Bagong, Sena Anggadipa Adhitama menjelaskan bahwa pembangunan bendungan tetap berjalan sesuai rencana. Lokasi longsoran tersebut berada di area yang tidak terkait langsung dengan konstruksi inti bendungan.
"Untuk main dam tetap kita lakukan penimbunan sampai naik keatas di sebelah kanannya juga Spillway tetap berjalan. Sementara Untuk mengatasi longsoran sedang dilakukan perbaikan-perbaikan," ujar Sena Anggadipa Adhitama, Rabu, 5 Maret 2025.
Sena menerangkan langkah yang dilakukan adalah melakukan pengupasan agar tidak sampai otlet dibawah tertutup. Langkah pertama yang dilakukan pengupasan diatas sebelum nanti dari desain selesai.
"Bagaimana kelanjutannya menunggu dari tim KKP Pusat. Setelah hasil dari desain itu kita perbaiki sesuai desain," paparnya.
Dirinya melanjutkan bahwa luas longsor yang terjadi di aksesoris bendungan yakni tebing antara 2000 meter persegi. Akan tetapi nanti kemungkinan dari desain juga akan dilandaikan.
"Ada pengerukan pengerukan untuk melandaikan bukit tersebut tanpa mengganggu dari proses kegiatan pembangunan bendungan yang inti," akuinya
Sementara, analisa sementara penyebab longsor dengan intensitas tinggi selama tiga hari berturut-turut. Sehingga mungkin keadaan tanah yang asli tersebut mengalami kejenuhan yang tinggi.
"Alhasil ya terjadi retakan dan akhirnya ambkes juga. Itu bukan merupakan tanah timbunan, tapi tanah asli yang mengalami kelongsoran," tambahnya.
Sena menerangkan sesuai jadwal bendungan yang menelan anggaran 1,6 triliun bakal rampung di 2026. Memiliki spesifikasi tinggi puncak inti tegak 82 meter dan panjang 678 meter.
"Dengan schedule sesuai rencana awal sampai 2026 dan longsoran juga tidak menggangu dari jadwal itu," ulasnya.