Cerita Petani di Lamongan : Hemat Biaya Cocok Tanam Berkat Elektrifikasi PLN

Petani di Lamongan
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dhofir

Lamongan, VIVA Jatim – Sejumlah petani di Lamongan mengaku berhasil menekan biaya bercocok tanam berkat adanya program elektrifikasi pada sistem pompanisasi yang diberikan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur.

Tak tanggung-tanggung, biaya operasional pertanian yang berhasil dihemat mencapai lebih dari 200 persen.

Ketua Kelompok Tani Sido Makmur Jaya, Rusdianto misalnya. Dia mengaku berhasil menghemat biaya operasional bercocok tanam hingga 200 persen.

Sebelum adanya program ini, Rusdianto mengaku selalu mengandalkan tadah hujan sehingga saat musim kemarau terpaksa menggunakan elpiji (LPG) dan diesel berbahan bakar minyak sebagai sumber utama untuk mengairi sawah.

“Sebelum ada Listrik PLN, saya menghabiskan total lebih dari tiga tabung gas LPG 3 kilogram per hari atau setara dengan Rp 9.720.000 per panen. Kalau pakai BBM [Bahan Bakar Minyak] bisa sampai 20 hingga 30 liter pertalite per hari atau bisa dibilang habis sekitar 5.400 liter per periode panen. Alhamdulillah dengan hadirnya Listrik PLN pengairan sawah juga lebih efektif, dan perhitungannya bisa lebih hemat. Dibandingkan BBM kami bisa menghemat hingga 200 persen," akunya, Rabu, 5 Maret 2025.

Kepala Desa Sidomulyo, Sohib menambahkan, sebelum adanya aliran listrik, petani mengalami kendala saat mengalirkan air ke sawah, apalagi di musim kemarau. Untuk itu, pihaknya mengapresiasi dukungan PLN dengan menghadirkan pemasangan listrik pompa sawah.

"Alhamdullillah, terima kasih kepada PLN dan semua pihak, harapan semua warga Desa Sidomulyo khususnya, umumnya warga yang punya sawah dengan mulai terealisasinya aliran Listrik akan lebih produktif dalam bertani," katanya.

Senada, Koordinator Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mantup, Budiyono pun mengapresiasi langkah PLN bekerjasama dengan pihaknya untuk mengajak petani di Lamongan beralih menggunakan listrik PLN. Tercatat sebanyak 613 kelompok tani telah beralih menggunakan listrik PLN.

Di Kediri, PLN menyalakan pompanisasi di tiga lokasi berbeda yaitu di Kelompok Tani Sumber Ayem di Desa Ngablak Kecamatan Banyakan, Poktan Sri Lestari di Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem, dan Poktan Tani Unggul Gabru di Desa Kepuhrejo Kecamatan Gabru.

Sementara di Madiun, PLN mendukung program electrifying agriculture dengan penyalaan listrik pompanisasi di Desa Bangunrejo, Ngawi.

Di tempat terpisah, PLN juga menyalakan pompanisasi di Dusun Banyuasin Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Mojokerto.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir memaparkan program pompanisasi yang tengah digalakkan ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dalam mendukung program pemerintah yaitu ketahanan pangan. 

"PLN siap terus berkolaborasi dan siap mendukung kebutuhan listrik pertanian. Semoga semakin banyak penggunaan pompanisasi listrik ini, semakin banyak juga manfaat yang dirasakan, dan semakin banyak petani yang beralih menggunakan pompa dengan tenaga listrik," tandasnya.