Mengenal Paus Leo XIV, Pemimpin Baru Gereja Katolik Dunia dari Amerika Serikat

- Viva.co.id
Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris di Peru, terutama di kota Chiclayo. Di sana, ia bekerja sebagai pastor, administrator gereja dan akhirnya menjadi Uskup Agung.
Tahun 2015, ia bahkan jadi warga negara Peru dan tinggal di sana sampai 2023. Saat itu, Paus Fransiskus membawanya kembali ke Roma dan mempercayakan tugas penting kepadanya, yaitu memimpin Departemen untuk Para Uskup, sebuah jabatan tinggi yang bertanggung jawab atas pemilihan uskup-uskup di seluruh dunia.
Sebagai pemimpin Departemen Uskup, Prevost ikut membawa perubahan besar. Salah satu langkah penting yang ia pimpin adalah menambahkan tiga perempuan ke dalam tim pemilih uskup, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meski tidak sering tampil di media, beberapa pandangan Paus Leo XIV sudah diketahui. Ia setuju dengan visi Paus Fransiskus tentang perlindungan lingkungan dan membantu orang miskin serta para migran.
Prevost juga mendukung umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi untuk bisa menerima Komuni Kudus yang sebelumnya sering menjadi perdebatan di dalam Gereja.
Namun, ia masih berhati-hati dalam hal pemberkatan pasangan sesama jenis. Ia tidak terang-terangan menolak, tetapi juga belum memberikan dukungan penuh.
Prevost dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati. Dalam sebuah pernyataan pada 2024, ia pernah berkata bahwa seorang uskup seharusnya bukan “pangeran kecil yang duduk di kerajaannya”, tapi harus dekat dengan umat dan melayani mereka.