Resmi! PPIH Arab Saudi Gabungkan Pasangan Jemaah Haji yang Terpisah saat di Makkah

- Viva
VIVA Jatim – Edaran resmi yang mengatur penggabungan Jemaah haji saat di Makkah khususnya pasangan suami istri, orang tua dan anak, serta jemaah lansia atau disabilitas dengan pendampingnya, telah diterbitkan oleh Pengurus PPIH Arab Saudi 2025.
Ketua PPIH Arab Saudi 2025, Muchlis M Hanafi, mengatakan bahwa kebijakan ini diambil sebagai bentuk respons atas kondisi di lapangan akibat sistem layanan haji yang berbasis syarikah (perusahaan penyedia layanan).
“Edaran ini diterbitkan dalam rangka memastikan kenyamanan dan kemaslahatan jemaah haji Indonesia, khususnya pasangan suami dan istri, anak dan orang tua, serta jemaah lansia/disabilitas dan pendamping yang saat ini mengalami pemisahan tempat tinggal di Makkah,” terang Muchlis M Hanafi, Sabtu, 17 MMuchlis dilansir MCH 2025.
Muchlis, yang juga menjabat sebagai Direktur Layanan Haji Luar Negeri, menjelaskan bahwa pemisahan ini terjadi karena sistem penempatan jemaah di Makkah dilakukan berdasarkan pembagian dari syarikah, berbeda dengan penempatan di Madinah yang masih berdasarkan kloter kedatangan dari Indonesia.
“Dengan pertimbangan kemanusiaan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bersama delapan syarikah penyedia layanan bagi jemaah haji Indonesia telah menyetujui agar pasangan yang terpisah dapat digabungkan dalam satu hotel, tanpa mempersoalkan perbedaan syarikah, dan akan melakukan penyesuaian kartu Nusuk-nya,” tegasnya.
Untuk itu, Ketua Kloter diminta segera mendata jemaah yang masuk dalam kategori terpisah dan mencantumkan identitas serta nama syarikah masing-masing. Data tersebut akan dikirimkan ke sektor untuk diproses lebih lanjut oleh Daerah Kerja (Daker) Makkah.
“Bagi jemaah yang sudah berhasil bergabung dengan pasangannya namun belum melapor secara resmi, agar melapor kepada Ketua Kloter untuk diteruskan ke sektor Daker Makkah,” ujar Muchlis.