Jalan Rusak Tidak Diperhatikan Bupati Jadi Alasan Warga Blitar Selatan Ingin Pemekaran Wilayah

Ilustrasi Jalan Rusak Blitar
Ilustrasi Jalan Rusak Blitar
Sumber :
  • intagram

Jatim –Warga Kabupaten Blitar Selatan bergejolak lantaran merasa dalam penanganan jalan rusak tidak maksimal. Realisasi pengaspalan, jalan cor, diduga jauh dari target seakan-seakan pemerintah setempat belum memperhatikan penuh terhadap wilayah Blitar bagian selatan.

Salah satu tokoh yang bergabung dalam Aliansi Masyarakat Blitar Selatan Menggugat, Basuki mengungkapkan aksi demo beberapa waktu yang lalu di halaman Pemkab Blitar adalah puncak kekesalan warga. 

"Blitar Selatan merasa tertinggal dengan jalan (rusak) yang lebih parah. Ibu Bupati tidak mau katakanlah bagaimana keadaan jalan yang ada di Blitar Selatan paling tidak ya mengecek jalan. Karena Bupati adalah orang nomor satu di kabupaten Blitar juga punya dinas-dinas yang lain atau terkait," beber Basuki, Kamis 19 Januari 2023.

Menurutnya, kekecewaan juga berasal pada tahun 2022 kemarin, ada bangunan rabat atau cor beton panjang kurang lebih 50 meter. Dimana sebelum tahun baru sudah dimulai dan sudah dikerjakan separuh jalan atau sebelah lajur kanan.

"Sampai kemarin dilaksanakan demo itupun tidak dilanjutkan. Padahal Jalan ngeni satu-satunya akses jalan warga Ngeni dan Ngadipuro lainnya melewati jalan tersebut," ungkapnya.

Pria yang juga tergabung dalam Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi (KRPK) ini mengungkapkan, tawaran yang diberikan oleh warga adalah tidak harus semua cor beton. Mengingat biaya tidaklah sedikit, pihaknya menginginkan jalan dengan cor beton hanya di titik tanjakan saja.

"Kita usulkan kita tidak mengharapkan jalan harus cor. Walaupun kita berada di pegunungan ang cor itu khusus jalan yang tanjakan. Titik jalan yang bukan tanjakan alias dataran, tidak di cor tetapi hotmix biar semuanya itu dibangun," bebernya.

Aksi Warga Blitar Selatan, awalnya juga akan bergerak ke Kantor DPRD Blitar untuk memyampaikan aspirasinya. Tak berselang lama, direspon langsung dan diterima oleh Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso dan Ketua DPRD Blitar, Suwito Saren Satoto. 

Pihaknya menyesalkan orang nomor satu di Pemkab Blitar, Rini Syarifah sama sekali tidak pernah menemui aksi massa. Akan tetapi, yang menemui adalah Wabub Blitar yang notabene bukan asli Blitar.

Aksi massa mengancam jikalau tidak ditindaklanjuti segera, maka warga Blitar Selatan akan mengusulkan pemekaran wilayah. Sebab, jumlah kecamatan yang ada di Blitar selatan ada sebanyak 7 kecamatan.

Selain itu, juga akan melakukan perlawanan di Blitar Selatan dengan unjuk rasa membawa masyarakat lebih banyak lagi. Karena aksi pekan ini baru membawa truk hanya 4 Kecamatan. Yaitu mulai Kecamatan Panggungrejo Kecamatan Wonotirto, Kecamatan Bakung dan Kecamatan Kademangan 

"Demo kemarin masing-masing wilayah itu membawa puluhan truk. Setiap truk diisi 10 orang, padahal maunya masyarakat banyak yang ikut tetapi untuk aksi awal dibentuk seperti itu," tandasnya.