Jemaah Umrah yang Batal Berangkat karena KKP Ngadu ke Polda Jatim

Kuasa Sabilina Tours mengadu ke Polda Jatim
Sumber :
  • Dok Pribadi Mohamad Ramli Himpuh

Cuma, lanjut Ramli, karena sudah sampai jam terbang, pesawat Air Asia yang sedianya membawa jemaah menuju Kuala Lumpur, Malaysia, sudah berangkat. Dari Kuala Lumpur rencananya jemaah akan diterbangkan ke Arab Saudi dengan pesawat Saudia Airlines. “Akhirnya jemaah tidak bisa berangkat karena pesawat sudah terbang,” tandasnya.

Mencegah psikis jemaah drop karena kelelahan menuggu dan terancam batal berangkat, Sabilina Tours akhirnya mengistirahatkan rombongan di hotel terdekat. Sementara pihak travel mencarikan solusi dengan berusaha memperoleh tiket pesawat PP yang baru. “Sabilina tetap berusaha memberangkatkan jemaah dengan tiket pesawat yang baru. Masalahnya mencari tiket untuk 63 orang itu bukan mudah,” kata Ramli.

Ramli menegaskan, pembelian tiket pesawat baru itu ditanggung oleh pihak travel. Sementara tiket pesawat Air Asia yang gagal terbang hangus. “Sekarang tiket pesawat paling murah untuk umrah Rp14 jutaan. Tinggal dikalikan saja (63 orang) berapa kerugian kami. Belum lagi hotel dan transportasi di Arab Saudi yang sudah dibooking dan bayar di depan dan itu sifatnya hitung jalan,” ujarnya.

Terpisah, Kepala KKP Klas I Surabaya Slamet Mulsiswanto mengatakan bahwa peristiwa gagalnya jemaah umrah karena telatnya pengurusan validasi vaksin meningitis terjadi karena telatnya informasi yang disampaikan pihak maskapai. Biasanya, lanjut dia, sekurang-kurangnya maskapai memberi kabar soal adanya pemberangkatan jemaah umrah tiga jam sebelum terbang.

Slamet mengklaim pihak KKP standby 24 jam untuk melayani penumpang jemaah umrah dan lainnya. Cuma, karena jadwal akhir pemberangkatan di Bandara Juanda sekira pukul 21.00 WIB, maka petugas standby di kantor KKP yang lokasinya tak jauh dari bandara, hanya lima menit perjalanan. “Kami sebelumnya sudah memberangkatkan 64 ribu jemaah umrah dan berjalan lancar,” katanya dihubungi VIVA.