Rayakan Idul Adha 2023, PDI Perjuangan se-Jatim Gotong Royong Kurban 222 Sapi

Pengemasan daging kurban oleh PDIP
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1444 H, seluruh umat muslim yang mampu diwajibkan beribadah haji, dan memberikan daging hewan kurban bagi kaum fakir miskin. 

Untuk menunaikan kegiatan berkurban, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dan 38 DPC PDI Perjuangan se-Jawa Timur serentak membagikan hewan kurban kepada panitia kurban di masjid masing-masing wilayah pada hari ini, Kamis, 29 Juni 2023.

Tak ketinggalan Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Jl Raya Kendangsari Industri No. 57 Surabaya juga turut menyembelih 2 ekor sapi. Selebihnya dibagikan ke masing masing kantor DPC PDI Perjuangan se Jawa Timur. 

Terlihat pula antrean masyarakat yang menerima kupon pembagian hewan kurban di sekitar kantor partai berlogo banteng moncong putih tersebut. 

Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengungkapkan, total hewan kurban dari PDI Perjuangan se Jatim 222 ekor sapi untuk kurban. “Inilah wujud gotong royong seluruh 3 pilar partai se Jatim,” ungkap Said kepada media di Surabaya. 

Pada pelaksanaan hari raya kurban 2023 ini, DPD PDI Perjuangan Jatim memberikan bantuan 38 ekor sapi kepada masing masing DPC PDI Perjuangan se Jatim. Selain itu, masing masing DPC juga mendapatkan bantuan hewan kurban dari jajaran kepala daerah, wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan, serta anggota DPR dan DPRD dari PDI Perjuangan. 

Data yang didapatkan oleh awak media, PDI Perjuangan se Jatim membagikan 222 ekor sapi kurban kepada fakir miskin di sekitar kantor mereka. 

“Kami ingin momentum hari raya kurban ini menjadi tradisi yang baik bagi setiap kader PDI Perjuangan, khususnya di jajaran struktural partai untuk terus merawat semangat berbagi, semangat untuk bergotong royong,” ujarnya.

“Tidak ada artinya PDI Perjuangan diasosiasikan sebagai partainya wong cilik, kalau daya ingat dan daya gerak kita tidak merujuk pada arah dan usaha untuk memperbaiki kehidupan kaum fakir miskin. Oleh sebab itu, setiap Idul Adha adalah alarm spiritual, ada kewajiban sosial yang harus kita tunaikan, yakni berbagi dengan tetangga sekitar yang fakir miskin," sambung politisi senior yang juga Ketua Banggar DPR itu. 

Said berharap pelaksanaan kurban bukan dimaknai hanya kewajiban umat muslim, melampaui hal itu harus mulai dijadikan tradisi baik. 

“Di situ ada nilai gotong royong. Jiwa gotong royong itulah yang harus kita rawat, sebab gotong royong inilah perasan inti dari Pancasila yang kita hayati. Dengan ikut berkurban, kita juga ikut andil menggerakkan perekonomian. Sebab ada permintaan sapi dan kambing kepada para peternak, jasatransportasi juga kebagian rezeki. Ada efek multiplayer secara ekonomi ditengah tengah rakyat," tutupnya.