Pesan Kiai Marzuki ke PSHT di Trenggalek: Asah Kemampuan Wawasan Bhineka Tunggal Ika

Kiai Marzuki memberikan nasehat pendekar di Trenggalek.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

"Jangan hanya puas bertikai satu sama lain. Bisa juara nasional memang benar-benar juara karena skillnya, karena jurusnya dan kemampuannya," bebernya.

Beliau mengusulkan upaya meningkatkan kualitas jurus skill, tidak ada salahnya mencoba menjalin kerjasama peningkatan mutu dengan perguruan yang lain. Siapa tahu ada pendekar dari Tapak Suci, Pagar Nusa dan lainnya yang punya kemampuan jurus yang PSHT belum punya.

"Tidak apa-apa kan, akhirnya memiliki kemampuan. Siapa tahu ada teman yang mungkin alumni Lirboyo dulu muridnya Gus Maksum langsung, bisa dikerjasamakan seperti halnya sebaliknya," bebernya.

Beliau mengungkapkan perbedaan merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Semisal contoh, ada anak pendekar kuliah di Malang, bertemu dan akhirnya menikah. 

Fenomena perbedaan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika bisa saja terjadi ketika keluarga PSHT menjadi besan dari Pagar Nusa. 

Oleh sebab itu, Kiai Marzuki berpesan agar sudah tidak zamannya lagi untuk bertikai gegara perbedaan aliran perguruan. Saat ini sudah waktunya saling bekerjasama dalam bingkai persaudaraan atas nama kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.

"Maka selain mengurus intern warganya sendiri, juga tetap menjalin kerjasama itu tetap lebih menguntungkan dan lebih bijaksana," ujarnya.