Cak Anam di Mata Ketua Gerindra Jatim: Teguh dalam Prinsip, Apapun Risikonya
- Viva Jatim/A Toriq A
Surabaya, VIVA Jatim – Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad turut berbela sungkawa atas meninggalnya seorang aktivis senior di NU, Choirul Anam alias Cak Anam. Ia mengaku merasa sangat kehilangan sosok yang teguh dalam memegang prinsip apapun risikonya.
Keteguhannya dalam memegang prinsip itulah hingga membuat Cak Anam banyak memberikan pelajaran penting bagi Sadad. Cak Anam juga dikenal sebagai tokoh yang banyak melahirkan kader. Kini pun kader-kadernya berserakan di berbagai lembaga politik hingga organisasi kemasyarakatan.
"Cak Anam selalu mengajarkan keteguhan di dalam memegang prinsip. Apapun risikonya. Saya merasa beruntung sempat berinteraksi dengan beliau di masa-masa awal meniti karir di dunia politik. Saya menjadi tahu betapa politik adalah alat yang paling efektif untuk perjuangan," ungkapnya saat dikonfirmasi Viva Jatim, Senin, 9 Oktober 2023.
Sadad lantas menceritakan tentang Cak Anam yang selalu memberikan pesan-pesan penting dalam melakoni hidup. Bahwa siapapun yang saat ini sudah berada pada posisi karir yang baik, entah itu politik maupun organisasi, jangan sampai melupakan kader-kadernya yang tengah berproses di bawah.
"Kita harus menjadi fasilitator, mensupport mendukung seluruh proses yang tengah mereka jalani. Sehingga mereka matang menjadi seorang kader sehingga bisa melanjutkan cita-cita perjuangan," ujarnya menceritakan.
Sadad menambahkan, terakhir kali menjalin komunikasi dengan Cak Anam saat tengah menyiapkan ujian terbuka doktor di UIN Sunan Ampel Surabaya. Ia sengaja mengundang Cak Anam untuk hadir di momen bersejarah dalam hidup Sadad.
"Tapi Cak Anam menulis pesan mohon maaf tidak bisa hadir meskipun ingin sebenarnya hadir bertemu dengan kolega-koleganya di UIN Sunan Ampel Surabaya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang tokoh sekaligus aktivis senior NU dan PKB Jawa Timur, Choirul Anam meninggal dunia pada Senin pagi ini, 9 Oktober 2023, sekira pukul 05.49 WIB di kediamannya di Kutisari, Surabaya. Sebelum wafat, pria yang akrab disapa Cak Anam itu sempat dirawat di rumah sakit.
Informasi yang beredar di berbagai platform media sosial, jenazah mantan Ketua DPW PKB Jatim itu akan disemayamkan di Jombang. Namun sebelum dibawa ke Jombang, jenazah akan dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Jamin Kibar, perumahan Kutisari Indah, Surabaya.
"Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Dan mohon doa nya untuk kebahagiaan dan kemuliaan beliau disisiNya," demikian bunyi tulisan yang tersebar di berbagai platform media sosial..
Cak Anam dan Pahatan Sejarah di NU-PKB
Semasa hidupnya, Cak Anam sangat dikenal sebagai politikus di kalangan Nahdliyin. Kedekatannya bersama para tokoh-tokoh terkemuka kala itu membuatnya banyak ditempa dengan proses hingga matang. Seperti KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan KH Hasyim Muzadi, keduanya merupakan mantan Ketua Umum PBNU.
Meski dikenal sebagai aktivis senior, namun Cak Anam tetap meneguhkan sikap ketawadluannya. Utamanya kepada para ulama pesantren di Jawa Timur. Seperti KH Abdullah Fawih Langitan, KH Sholeh Qasim dan KH Imron Hamzah.
Bahkan, pahatan sejarah di NU Jawa Timur, sering Cak Anam sematkan dalam tulisan-tulisannya. Ia dikenal sebagai penulis sejumlah buku. Seperti Perkembangan dan Sejarah NU hingga Khityah NU, dan Sejarah GP Ansor.
Ia pun sempat berseteru dengan KH Abdurrahman Wahid hingga akhirnya mendirikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Kemudian merger dengan Gerindra. Salah satunya, Ketua Gerindra Jatim, Anwar Sadad adalah kader tang selalu dekat dengan almarhum.