Mahfud MD Paparkan Kondisi Penegakan Hukum di Depan Kiai dan Santri Trenggalek

- Madchan Jazuli/ Jatim Viva
"Di Indonesia yang rusak bukan hanya hatinya, tetapi otak rusak hati-nya rusak kaki tangannya rusak. Kalau cuma hatinya itu berikan obat liver saja. Hasil penelitian transparansi internasional, korupsi terjadi yudikatif dan eksekutif serta legislatif," ujar Prof Mahfud.
Ia menegaskan bahwa di tataran eksekutif mulai menteri-menteri, dirjen-dirjen, bupati gubernur banyak yang tersangkut kasus korupsi. Termasuk di lembaga legislatif.
"Harus diperbaiki sebuah sistem politik yang bagus ke depan. PPP-PDI Perjuangankalau dapat kursi perbaiki itu legislatif," ujarnya.
Pria yang masih menjadi Menkopolhukam ini mengaku korupsi-korupsi banyak dilakukan legislatif dan yudikatif. Pun lembaga eksekutif juga banyak, karena yang memegang anggaran.
"Yang dia ajak kolusi ini yang eksekutif, legislatif yang mengatur otaknya. Yudikatif hatinya itu kita perbaiki semualah bukan hanya yudikatif, legislatif serta eksekutif," paparnya.
"Demokrasi itu harus kerjasama tidak bisa ditumbuhkan dalam seorang saja. Dalam demokrasi itu harus berbagi tugas," tambahnya.