Elektabilitas Tak Sampai 2 Persen, PAN Cuek: Tak Masalah, Sudah Biasa!

Wakil Ketua DPW PAN Jatim, Khulaim Junaidi
Sumber :
  • Toriq/Viva Jatim

Jatim – Partai Amant Nasional (PAN) tetap pede alias percaya diri menyongsong Pemilu 2024, meski hasil survei dari beberapa lembaga menempatkan elektabilitasnya di bawah 2 persen. 

Terbaru, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis pada Minggu 30 Oktober 2022 lalu, mencatatkan elektabilitas PAN hanya 1,2 persen.

“Tak masalah kalau survei untuk PAN selalu tak memuaskan. Ini sudah biasa setiap ada Pemilu,” elak Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur, Khulaim Junaidi, Selasa 1 November 2022.

Terlepas hasil survei lembaga eksternal, Khulaim bahkan yakin jika partainya sangat diperhitungkan di tiap gelaran pesta demokrasi lima tahunan. 

“Selalu, PAN sebagai Parpol yang diperhitungkan. Itu sudah biasa bagi kami, dan yang terpenting hasil dari suara di TPS. Bukan hasil survei,” tegasnya yakin.  

Khulaim menyebut, pemilih PAN adalah pemilih yang khas dan jarang muncul di permukaan publik dan enggan ber-euforia.

“Kalau konstituen asli PAN tak muncul di publik. Tak mau euforia dan muncul saat ada survei lembaga survei. Tahu-tahu muncul suara PAN di TPS dan hasilnya memuaskan,” klaimnya. 

Seperti diketahui, survei SMRC yang dirilis pada Minggu lalu merekam elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada di 24 persen, Gerindra (13,6), Golkar (8,5).

"Dibanding hasil pemilu 2019, PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 24 persen, Gerindra stabil dari 12,6 persen menjadi 13,4 persen, dan Golkar menurun dari 12,3 persen menjadi 8,5 persen," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani

Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turun dari 9,7 menjadi 7,1 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga turun dari 8,2 menjadi 6,9 persen, Demokrat dari 7,8 menjadi 5,5 persen, dan Nasdem dari 9,1 menjadi 5,4 persen.

Kemudian di posisi paling bawah yang ikut turun adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yakni dari 4,5 menjadi 3,3 persen, dan PAN dari 6,8 menjadi 1,2 persen.

Rendahnya elektabilitas PAN ini juga dicatat lembaga survei lainya seperti Indikator Politik Indonesia 1,1 persen, Populi Center (2,5), Charta Politika (1,5), seta Indikator Publik Nasional yang juga mencatatkan angka 1,6 persen untuk partai matahari terbit itu.

Punya Acuan Sendiri

Namun, Khulaim kembali menegaskan, hasil berbagai lembagai survei tersebut tidak menjadi acuan partainya di tiap kontestasi politik. Termasuk di 2024 mendatang. 

“Kami punya acuan sendiri untuk memotivasi diri untuk bisa menaikkan suara di Pemilu 2024 mendatang,” jelas anggota DPRD Jatim ini.

So, Khulaim tetap optimis di 2024 nanti, PAN akan tetap bisa melenggang menuju kursi parlemen, meski hasil riset lembaga survei selalu tidak mengembirakan untuk partainya.