Didukung 50 Kiai Besar, Gus Fawait Optimis Prabowo-Gibran Menang di Jatim

- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Presiden Laskar Shalawat Nusantara (LSN) Muhammat Fawait mengaku dukungan para kiai di berbagai Pondok Pesantren di Jatim makin masif diberikan kepada pasangan capres-cawapres nomor 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut terbukti dengan berkumpulnya 50 kiai bersama Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dalam pertemuan bertajuk 'Menjemput Takdir, Perkuat Peradaban untuk Indonesia Maju' di Waru Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis, 28 Desember 2023 lalu.
Gus Fawait menilai, dukungan tersebut menjadi bukti kuat bahwa Prabowo-Gibran mempunyai basis massa yang kuat di Jatim. "Artinya dengan dukungan tersebut semakin menyakinkan dan memantapkan kami untuk menjadikan basis Paslon 02 Prabowo-Gibran," katanya, Minggu 31 Desember 2023.
Ia mengaku makin optimis dengan kemenangan Prabowo di Pilpres 2024. Pasalnya, dengan adanya dukungan penuh para kiai, maka warga Jatim akan senantiasa mengikuti dan memilih capres-cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.
"Tentunya bagi kami ini sangat luar biasa sekali mengingat Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah pesantren terbesar se Indonesia," ujarnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini menegaskan, jika nantinya jagoannya itu menang dan memimpin Indonesia, maka program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pasti akan dilanjutkan dan meneruskan keberhasilannya.
"Dilihat dari segi apapun selama 10 tahun dipimpin Presiden Jokowi, Indonesia memiliki kemajuan yang luar biasa, di antaranya pembangunan infrastruktur termasuk membangun kerukunan beragama dan lainnya," ujar politisi asal Jember ini.
Sebelumnya, ada 50 kiai yang bersilaturahmi dengan Habib Luthfi di Sidoarjo. Pertemuan tersebut menyimpulkan 7 pertimbangan penting, alasan memilih Prabowo-Gibran, yakni:
1. Keberlanjutan kebijakan-kebijakan strategis nasional, yang berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Keberanian dalam menjaga bangsa ini dari faham-faham yang mengikis keutuhan NKRI, maka butuh pemimpin yang negarawan yang loyal terhadap bangsa dan negara.
3. Kepastian akan keterlibatan ulama dalam berjalannya pemerintahan, yang telah terbukti dengan keterlibatan organisasi islam moderat dalam roda pemerintahan, dan terciptanya hubungan baik antara ulama dengan penyelenggara negara.
4. Perhatian terhadap dunia pendidikan terutama Pondok Pesantren yang selama ini telah terbukti terakomodir dengan baik, terlebih dengan keterlibatan anak muda yang diharapkan dapat meraih kunci keberhasilan bonus demografi.
5. Kemampuan mengelola pertumbuhan ekonomi di tengah guncangan global.
6. Kepedulian terhadap rakyat Indonesia dalam hal perlindungan kesehatan yang merata.
7. Kemampuan membawa NKRI menjadi Negara yang kuat dan bermartabat di hadapan dunia internasional.