Miliki Konsep Budaya, Pasar Wates Kediri Jadi Daya Tarik Wisata

Peresmian Pasar Wates Kabupaten Kediri
Sumber :
  • Humas Pemkab Kediri

Kediri, VIVA Jatim - Pasar menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kediri pun melakukan gebrakan anyar. Pasar Wates yang dulunya kurang menarik, kali ini bisa digunakan dengan nyaman dengan mengambil konsep tematik, perpaduan antara pasar wisata, tradisional modern serta berbudaya.

Mas Dhito Pastikan Dampingi Pendidikan Anak di Sekolah Rakyat Kediri

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, sejalan arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bahwa keberadaan pasar harus memiliki dampak tidak hanya sebagai sarana jual beli, bahkan bisa masuk sebagai pasar wisata.

"Ini harapan Mas Bupati, Pasar Wates bukan hanya sekadar pasar, tapi bagaimana orang luar bisa tertarik untuk masuk ke pasar ini," jelas Tutik diterima VIVA Jatim, Kamis, 1 Februari 2024.

Bupati Kediri Dirikan Sekolah Negeri untuk Anak Lebih Terjangkau Akses Pendidikan

Perempuan yang sekaligus sebagai Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan ini menjelaskan tema tematik sebagai pasar wisata seiring letak geografis Pasar Wates yang tak jauh dari wisata Gunung Kelud.

"Sehingga memiliki potensi besar dalam rangka menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan," tandasnya.

Tangkap Potensi Susu Perah, Mas Dhito Sambut Investor Kembangkan Peternakan Sapi di Kediri

Ia menjelaskan anggaran dalam merevitalisasi Pasar Wates ini senilai Rp16 miliar dengan memiliki fasilitas lengkap dengan konsep tradisional modern. Unsur tradisional mengangkat cara pedagang dalam menjual pada umumnya. Sementara modern menyelipkan adanya digitalisasi teknologi.

Di Pasar Wates ini juga memiliki alat pengamanan yaitu fasilitas smart CCTV di 22 titik. Kemudian ada kartu e-parkir (bagi pedagang) yang didukung dengan palang pintu keluar masuk secara otomatis.

Untuk konsep budaya, Pasar Wates memiliki beragam ornamen estetik khas Kabupaten Kediri. Mulai dari Panji, motif Gringsing, sampai Kelono Sewandono. Sehingga membuat nilai lebih dalam menyesuaikan filosofi Kediri Berbudaya.

"Konteks Pasar Wates bangunannya memang seperti ini. Oleh sebab itu mari bersama-sama kita dukung, karena ini hal baru, yang mana harus kita rawat bersama," imbuhnya.

Dalam konsep tematik ini, lanjut dia, Pemkab Kediri bakal menginisiasi 3 shifting. Tak lain bertujuan supaya 486 pedagang dapat menempati pasar yang berada di Jalan Raya Tawang itu.

Pengaturan jadwal tersebut bakal menyesuaikan. Untuk pagi hari diperuntukkan bagi pedagang sayur. Selanjutnya bagi pedagang yang menempati los serta pada malam hari diinisiasikan adanya pusat kuliner.

"Seperti arahan Mas Bupati (Mas Dhito), tentunya perlu inovasi-inovasi strategi supaya semua pedagang bisa mendapatkan tempat," katanya.

Sebab, pembangunan Pasar Wates menjadi dasar pemerintah daerah dalam membuat Detail Engineering Design (DED) mendatang bagi pasar yang lainnya.

Bukan hanya CCTV dan e-parking, sejumlah fasilitas sudah siap difungsikan di Pasar Wates. Seperti unit kantor pengawas, kios, lapak, wastafel, tempat sampah, toilet, dan mushola.