Melihat Arsip Catatan Pernikahan Tertua di Mojokerto, Berusia 1 Abad Lebih

Arsip pernikahan tahun 1903 di KUA Gedeg Mojokerto
Sumber :
  • Viva Jatim/M Luthfi

“Kalau dibawa tahun 2000 kondisinya ada sedikit rusak-rusak ringan seperti sobek dan dimakan raya, tetapi masih bisa dibaca. Asalkan namanya masih terbaca, tidak masalah,” ungkapnya. 

Jatuh dari Boncengan Motor, Remaja Putri di Mojokerto Tewas Terlindas Truk

Sebagian tulisannya menggunakan Bahasa Indonesia ejaan lama yang ditulis tangan dengan rapi oleh penghulu-penghulu zaman itu. Sebagian lagi ditulis arab pegon. Bahkan, tulisan tinta ini tidak luntur sama sekali. 

“Dulu mungkin penghulunya dari orang pesantren. Dia terbiasa menulis dengan arab pegon, jadi ketika terjun di pemerintahan, memakai arab pegon. Tapi tidak semua pakai arab pegon, hanya arsip di bawah tahun 1935,” ungkap Mahfudzi. 

Dua Napiter Eks Jemaah JI-NII di Lapas Tulungagung Ikrar Setia NKRI

kendati arsip tersebut sudah lama tersimpan di KUA Gedeg, tidak ada keterangan pada era siapa arsip tersebut ditulis. Namun, Mahfudzi menjelaskan, arsip tersebut awalnya berada kantor KUA lama yang berada di area Masjid Baiturahman, lokasi tepatnya sebelah barat KUA Gedeg. 

Dulu, KUA tersebut masuk dalam wilayah Kawedanan Mojokasri. Wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Gedeg, Kecamatan Jetis, Kecamatan Kemlagi, Kecamatan Dawarblandong. 

ULBI Kembali Buka Program Ikatan Dinas PosIND untuk 100 Mahasiswa

Mahfudzi melanjutkan, pencatatan pernikahan ini sangat penting dilakukan lantaran tak sedikit orang yang hingga kini mencari jalur nasabnya dengan menelusuri jejak-jejak catatan nikah. 

Di KUA Gedeg sendiri, selain catatan pernikahan 1903-1915, ada banyak catatan mulai dari 1923 yang hingga saat ini masih terdata rapi. “Sayangnya arsip tahun 1916-1922 hilang, mungkin waktu pemindahan tercecer,” ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title