Usaha Jualan Nasi Bungkus di Pinggir Jalan Surabaya, Omzetnya Segini

Aldi saat melayani pembeli
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Kala pagi, para pengendara pasti tidak asing menyaksikan banyak penjual nasi bungkus berjajar di pinggiran jalan Kota Surabaya.

Pemkab Kediri Realisasikan Puluhan Pompa Submersible bagi Petani

Bungkusan nasi bermacam menu dipajang pada keranjang yang ditaruh di atas jok motor. Di depan tumpukan nasi bungkus tersemat lembaran bertuliskan angka 6000, 7000 hingga 8000.

Nominal ini merupakan harga nasi per bungkus yang biasanya berlaku untuk semua pilihan menu. Adapun pilihan menu yang dijual seperti nasi kuning, ayam geprek, nasi dadar, ikan tongkol, lalapan hingga udang krispi.

Sejumlah ASN di Mojokerto Diduga Main Judi Online, Dilaporkan ke BKD

Aldi Setiawan, seorang penjual nasi bungkus yang biasa mangkal di depan minimarket Jalan Raya Rungkut, Kota Surabaya mengatakan, setiap hari ia memulai jualannya jam 05.00 WIB, pagi. Dan usahanya itu sudah dilakoni hampir setahun.

"Lumayan jualannya, kalau di awal-awal dulu berat. Susah cari pelanggan," ujar Aldi kepada Viva Jatim, Senin, 20 Juni 2024.

Rekonsiliasi Data, Cara Kemenkumham Jatim Minimalisir Perbedaan Laporan Keuangan dan BMN

Usaha jualan nasi bungkus dikatakan Aldi, hanyalah pekerjaan sampingan. Karena sebenarnya dia juga bekerja sebagai kurir. Oleh sebab itu, ia membatasi waktu jualan sampai pukul 10.00 WIB.

Ia bersyukur, selama 5 jam berjualan, puluhan nasi bungkus yang dibawanya selalu ludes diburu pelanggan sehingga jarang membawa pulang sisa jualan.

Dalam sehari Aldi mengaku membawa 50-an nasi bungkus. Per bungkus di tempatnya dijual seharga Rp 6000, untuk semua jenis pilihan lauk. Sehingga bila dijumlahkan, omzet yang diterimanya berkisar Rp 300.000 setiap hari.

Dalam berusaha, Aldi dibantu bibinya di rumah untuk menyiapkan beragam olahan makanan yang akan dijual.

"Kebetulan yang masak itu saudaraku, bibiku. Jadi saya ambil nasi bungkus di bibi," lanjutnya.

Aldi menyampaikan, ketika hari libur nasional, ia digantikan adiknya untuk berjualan. Hal ini dilakukan agar pelanggan setia yang selalu mengandalkan nasi bungkus buatannya, tidak berpindah ke tempat lain.

Rata-rata para pelanggan datang dari buruh pabrik yang berada di sekitar tempat jualannya.

"Yang beli itu kebanyakan buruh pabrik rokok, kemudian para pekerja yang melintas, yang tidak sempat sarapan," ujar dia.

Sementara itu, Tono, seorang karyawati pabrik rokok mengaku sering membeli nasi bungkus buatan Aldi. Selain murah, menu yang ditawarkan beragam dan lebih enak dibanding lainnya.

"Murah, harganya Rp 6000 per bungkus, lauknya banyak enak. Kalau di tempat lain kan Rp 7000, ada juga yang Rp 8000," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Tono membeli tiga bungkus nasi kuning. Makanan ini dibeli untuk bekal yang akan dia bawa ke tempat kerja.

"Buat makan siang nanti, ini pesanan teman juga," tutupnya.