Tak Perlu Waswas, Pelopor Mie Pedas Ini Punya Satgas Halal

Pengukuhan Satgas Sertifikasi Halal Mie Kober di Surabaya.
Sumber :
  • Dokumen Mie Kober

Jatim – Pelopor mie pedas di Indonesia, Mie Kober, memanjakan konsumen yang ingin menikmati mie dengan aman dan nyaman dengan membentuk Satuan Tugas Halal. Dengan adanya satgas tersebut, konsumen tak perlu ragu atau waswas saat menyantap semua produk mie bikinan asli Malang itu.

SSB Sindogres Juarai Turnamen Fun Game KU-8 Piala Ketua DPRD Gresik

“Dengan adanya satgas sertifikasi halal ini maka pengunjung tidak perlu lagi was-was dan ketakutan dalam menikmati seluruh produk Mie Kober," ujar Direktur Utama PT Tiga Arya Inggil selaku pemegang brand Mie Kober, Dimitri Arya Firmansyah, dalam keterangannya, Rabu, 28 September 2022. 

Satgas Halal itu dikukuhkan dalam acara Halal Awareness baru-baru ini. Dimitri berharap, dengan adanya Halal Awareness tersebut, lahir kesepahaman yang sama antara manajemen dan seluruh mitra akan pentingnya memperoleh sertifikat halal bagi sebuah bisnis Food and Beverages (F&B) atau makanan dan minuman. 

Kabar Ayus dan Nissa Sabyan Menikah Ramai Dibahas, Ririe Fairuz: Ikutan Seneng Lah!

"Kami juga berharap langkah ini sebagai salah satu langkah untuk menjadikan Mie Kober tetap sebagai pelopor di industri mie pedas, bukan sebagai pengekor," ujar Dimitri.

Dia memaparkan, Mie Kober merupakan Brand F&B yang telah berdiri sejak tahun 2010 di Malang dan merupakan pelopor pertama industri mie pedas di Indonesia. Saat ini, Mie Kober telah memiliki 34 outlet yang beroperasi di tiga provinsi, yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. 

Pj Gubernur Adhy Apresiasi Gerak Cepat KPU dalam Pendistribusian Logistik

"Outlet Mie Kober tersebar di 17 kota yaitu Malang, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban, Madiun, Kediri Pasuruan, Probolinggo, Jember, Solo, Tabanan, Singaraja, Badung Denpasar, dan Gianyar," ucap Dimitri. 

Ketua Satgas Halal Mie Kober Hamim Fitrony menambahkan, ada 19 orang yang terlibat dalam satgas sertifikasi halal ini. Mereka terdiri dari tim operasional dan warehouse. Masing-masing divisi ada perwakilannya. “Mereka harus tahu proses produksi dari mulai bahan baku datang, hingga ke konsumen, baik yang konsumen dalam (datang) maupun yang pesan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title