Destinasi Wisata Jatim Jadi Favorit Wisatawan Nusantara, Total Transaksi Rp487 Triliun

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat berwisata bersama cucu.
Sumber :
  • Humas Pemprov Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Sektor pariwisata di Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Bahkan, berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) destinasi wisata di Jatim menjadi favorit bagi wisatawan nusantara (wisnus) atau domestik. Hasilnya, total transaksi kunjungan dalam setahun sebesar Rp487 triliun.

Gubernur Khofifah Sebut Koperasi Merah Putih Jadi Solusi Ekonomi Masyarakat Akar Rumput

Berdasarkan data BPS yang dirilis pada Juli 2023, tercatat sebanyak 200.550.000 wisnus yang berkunjung ke Jatim. Dalam kunjungan itu, rata-rata pengeluaran wisnus saat berkunjung ke Jatim sebesar Rp2,43 juta. Bila ditotal, dalam setahun transaksi wisnus di Jatim sebesar Rp487 triliun.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur sektor pariwisata Jatim dapat bangkit dan mendatangkan banyak wisatawan. Dia juga bersyukur Jatim kaya akan destinasi wisata. Dia mengatakan, Jatim memiliki banyak destinasi wisata bahkan kelas dunia, beberapa tidak dimiliki oleh banyak negara.

Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Leading Women Awards 2025 dari CNN Indonesia

“Ada Kawah Ijen dan Gunung Bromo yang eksotis, Gili Iyang yang memiliki kandungan oksigen tertinggi kedua di dunia. Pilihan destinasi wisatanya sangat beragam dan lengkap. Ayo eksplor wisata Jawa Timur, rasakan dan nikmati keseruannya,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, 4 Agustus 2023.

Khofifah menjelaskan, berdasarkan data BPS, perjalanan wisatawan domestik yang bertujuan ke Pulau Jawa mencapai 75,49 persen dari total perjalanan wisatawan domestik di Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi tujuan utama pada 2022 dengan jumlah perjalanan tertinggi se-Indonesia, sekitar 27,29 persen dari total perjalanan wisnus. 

Beda Sikap dengan Dedi Mulyadi, Khofifah Justru Tolak Kirim Anak Nakal ke Barak Militer

Persentase itu jauh lebih tinggi dari Jawa Barat dan Jawa Tengah yang juga menjadi tujuan favorit wisnus dengan jumlah perjalanan masing-masing sebanyak 123,53 juta perjalanan (16,81 persen) dan 110,35 juta perjalanan (15,02 persen). 

Adapun pola perjalanan wisatawan domestik pada 2022 mengalami perubahan struktur dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Pada 2019, Jawa Barat menjadi provinsi tujuan utama perjalanan wisnus, diikuti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi sebaliknya terjadi pada 2022. Jawa Timur justru menjadi destinasi utama perjalanan wisnus, diikuti Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Jika dilihat berdasarkan kabupaten/kota di Jawa Timur, lanjut Khofifah, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Sidoarjo menjadi daerah di Provinsi Jawa Timur yang paling banyak dikunjungi wisnus. 

Sedangkan rerata pengeluaran wisnus pada tahun 2022 tercapat Rp2,43 juta per perjalanan. Angka itu meningkat 1,09 persen dibandingkan pada 2021. Dari total pengeluaran wisatawan tersebut, mayoritas pengeluaran digunakan untuk keperluan akomodasi, yaitu sebesar Rp614,12 ribu atau 25,31 persen. 

Di bawahnya yakni untuk untuk keperluan transportasi sebesar Rp508,82 ribu atau sebesar 20,97 persen. Kemudian, alokasi keperluan makanan atau minuman menempati urutan ketiga, yaitu sebesar Rp431,03 ribu atau 17,76 persen dari total pengeluaran wisatawan.

Gubernur Jatim perempuan pertama itu optimis capaian kunjungan wisnus di Jatim di tahun 2023 akan terus meningkat. Hal itu diyakininya atas upaya promosi wisata melalui media massa dan media sosial yang terus dilakukan.

“Kami di Pemprov Jatim melalui Disbudpar Jatim melakukan banyak program untuk meningkatkan wisatawan. Kami melakukan misi pariwisata dengan provinsi lain bersaamaan dengan kegiatan misi dagang dan investasi, khususnya menyasar warga Jawa Timur di provinsi lain agar sambang tanah leluhur di Jawa Timur sambil berwisata,” kata Khofifah. 

Selain itu, banyak even pariwisata 2023 di Jawa Timur. Total ada 250 even festival, delapan di antaranya masuk Karisma Event Nusantara (KEN) yang ditetapkan Kemenparekraf RI. Yakni Jember Fashion Carnival, Festival Reyog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food, dan Festival Musik Tradisional Rontek Pacitan.

Menurut Khofifah, even festival tersebut sangat berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jatim, baik damestik maupun mancanegara. “Selain menjadi program pemberdayaan potensi lokal, juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan dengan prinsip berkelanjutan,” pungkasnya.