Salah Penggunaan Kadar Pupuk, Petani yang Dirugikan

Koordinator Agronomis Wilayah Jatim Pupuk Kaltim, Akwan
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim – Acapkali petani dalam menggunakan pupuk tidak banyak yang mengetahui seberapa banyak yang harus diberikan kepada lahan pertanian. Hal itu membuat biaya yang dikeluarkan untuk membeli pupuk cukup tinggi sehingga petani yang dirugukan.

Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan Nasional

Koordinator Agronomis Wilayah Jatim Pupuk Kaltim, Akwan (50) menjelaskan bahwa seharusnya petani yang akan menanam padi, jagung, tebu dan sebagainya harus mengetahui karakteristik tanah.

"Organiknya ada tidak humusnya berapa ketebalannya. Kalau hajar-hajar pupuk yang dirugikan petani," ungkap Akwan kepada VIVA Jatim, Senin, 16 Oktober 2023.

Dinas Pertanian KP Jatim Dorong Petani Segera Tanam Padi untuk Jaga Ketahanan Pangan

Dalam memberikan pupuk, menurutnya semua harus tepat guna. Seperti halnya sukses budidaya pertanian kenapa di Indonesia ini produktivitas dan kompetisi selalu kalah pasar dari Thailand Vietnam.

Tak lain menurut Akwan salah satunya tidak terukur berkegiatan bertani. Contoh begitu bibit, banyak petani yang bibit asal tidak mengetahui bibit asal, penangkar dengan konsep yang belum tepat.

Inovasi Arky Gilang Wahab, Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Konversi Sampah Organik

Kedua, bahan pupuk yang digunakan adalah bahan pupuk yang benar. Sehingga jika melakukan pemberian asupan gizi kepada tanaman yang dibudidayakan formula untuk tebu, rendemen sawit, formula lain petani harus tahu.

"Sama halnya peternak untuk makanan ternak kambing dengan ternak unggas, makanannya berbeda. Sama, pupuk pun juga seperti itu," ulas Akwan.

Halaman Selanjutnya
img_title