5 Cara Berdayakan Perempuan Menurut Nyai Eva Wakil Bupati Sumenep
- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Sumenep, VIVA Jatim –Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj Dewi Khalifah memberikan tips untuk menjadi perempuan berdaya. Hal tersebut dianggap penting karena perempuan memiliki peran urgen dalam keluarga yang akan mengantarkan bangsa Indonesia lebih maju.
Hal itu disampaikan Nyai Eva, sapaan lekat perempuan yang juga Ketua PC Muslimat NU Sumenep saat Rapat Triwulan dan Peringatan Hari Ibu, Minggu, 24 Desember 2023 di Graha Nuansa, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep.
"Pertama, kuat badannya. Seorang perempuan harus kuat badannya. Sebab Allah menitipkan rahim dalam kandungannya, untuk melahirkan generasi bangsa yang berkualitas. Bila tidak kuat, tentu akan banyak penyakit yang akan menghampiri," ungkapnya.
Hal demikian, lanjut Nyai Eva, sapaan lekatnya, dalam rangka menjaga kesehatan reproduksi perempuan. Salah satu yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan adalah dengan rutin mengonsumsi makanan yang sehat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan bergizi lainnya.
"Kedua, perempuan harus kuat batinnya. Batin perempuan harus selalu kuat karena banyak hal yang dipikirkan. Mulai dari mikirin keluarga, utang, organisasi, kompolan, jenis masakan, organisasi, kompolan dan lain-lain. Mulai dari bangun sampai tidur lagi. Jadi perempuan harus kuat batinnya," lanjutnya.
Nyai Eva lantas mengatakan bahwa agar batin perempuan kuat harus mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meningkatkan ibadah. Semakin dekat dengan Allah SWT, maka semakin kuat batinnya dalam menghadapi dinamika kehidupan.
"Ketiga, perempuan harus berdaya secara ekonomi. Hal ini penting dalam rangka membantu perekonomian keluarga. Banyak potensi di Kabupaten Sumenep yang bisa dikembangkan untuk usaha," terangnya.
Menurut Nyai Eva, Kabupaten Sumenep memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Tentu akan bernilai ekonomis bila dimanfaatkan dengan baik. Mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan lain-lain melalui kegiatan UMKM.
Kemudian yang keempat, perempuan harus punya kekuatan di bidang sosial. Kepekaan sosial perempuan juga harus aktif. Hal ini penting agar hubungan antar sesama, baik dengan tetangga, kolega maupun keluarga lainnya terjalin baik.
"Saya yakin, pengurus Muslimat, Fatayat, IPPNU dan Srikandi NU memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Saya yakin juga banyak kader-kader muslimat NU yang masih rajin bersedekah, baik kepada fakir miskin maupun kepada guru-guru ngaji," tegasnya.
Lalu yang kelima, perempuan harus punya kekuatan ilmu. Ilmu layaknya pelita yang akan menarangi bahtera keluarga. Dalam hal ini, Muslimat NU Sumenep tengah merintis sekolah bagi ibu-ibu lanjut usia (lansia). Karena banyak ditemukan praktik ibadah yang masih kurang benar.
"Wudlu'nya, shalatnya, ngajinya masih kurang benar. Lewat Muslimat NU mari kita berdayakan perempuan dalam berbagai sektor. Supaya kemandirian sosial, kekuatan keimanan dan ketaqwaan bisa tertata dengan baik. Menuju perempuan mandiri, unggul, sejahtera dan berakhlaqul Karimah," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PAC Muslimat NU Gapura, Nyai Alima mengajak kepada seluruh kadernya untuk menjadi perempuan yang mandiri. Tanpa bergantung kepada orang lain. Utamanya dalam hal pekerjaan rumah maupun di luar rumah.
"Selama perempuan bisa, kita kerjakan sendiri. Inilah esensi pemberdayaan perempuan, Indonesia maju. Jadilah perempuan hebat, untuk menuju indonesia maju, yakni indonesia emas," paparnya.
Sebagai informasi, Rapat Triwulan dan Peringatan Hari Ibu PC Muslimat NU Sumenep ini juga diisi dengan penyerahan santunan kepada 30 anak yatim dan puluhan ibu lansia dari berbagai kecamatan. Bekerjasama dengan Baznas Kabupaten Sumenep.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pengurus PC Muslimat NU Sumenep, PAC dan Ranting Muslimat NU se-Sumenep. Ketua MWCNU Gapura, KH Moh Alwi, Wakil Ketua MWCNU Gapura, Kiai Fathol Bari, serta Ketua Baznas Kabupaten Sumenep, Sukri.