Tanggapan Pengusaha di Surabaya Usai Dituduh AS Pasok Komponen UAV ke Teroris Iran

Frea Febri, CEO Marketing Surabaya Hobby ketika ditemui di tokonya.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Otoritas Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada pengusaha di Surabaya, Agung Surya Dewanto. Setelah perusahaannya, Surabaya Hobby, dianggap memasok 100 servomotor sebagai komponen produksi kendaraan udara tanpa awak alias UAV ke Negara Iran sehingga disalahgunakan oleh sayap teroris di sana.

Pendiri Baba Rafi Berbagi Pengalaman Bisnis di Singapura

Menanggapi tudingan itu, Frea Febri selaku CEO marketing Surabaya Hobby menyatakan perusahaannya tak pernah menjual komponen servomotor, apalagi sampai mengekspornya ke Timur Tengah.

"[Soal tudingan] itu saya kurang tahu ya. Karena perusahaan kami nggak melayani [nervomotor] itu. Toko kami cuma melayani service drone, spare part produk DJI, senapan seperti itu sama spare part aeromodeling," ujar Frea kepada awak media pada Rabu, 17 Januari 2024.

Beberapa Negara Arab Ini Justru Dukung Israel Gempur Palestina, Ini Penyebabnya

Ia mengaku, selama lebih dari 10 tahun tokonya beroperasi di Kota Surabaya. Frea menegaskan hanya sekali melakukan transaksi dengan induk perusahaannya  DJI, di Hongkong, China. Itu sekedar jasa service drone, setelah itu tidak ada lagi transaksi ke luar negeri.

"Kita melayani pelanggan-pelanggan yang ada di tanah air. Paling jauh Papua," katanya.

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Ekonomi RI Berantakan, Presiden Terpilih Diminta Lakukan Antisipasi

Oleh sebab itu ia mengaku kaget dengan kabar adanya sanksi yang dijatuhkan Negara Paman Sam terhadap Surabaya Hobby lantaran dianggap mensupport kebutuhan teroris di Iran.

Kendati demikian, Frea tidak ambil pusing dengan sanksi yang dijatuhkan. Karena memang perusahaannya tidak pernah menjual komponen UAV ke Pishgam Electronic Safeh Company (PESC) di Iran.

Halaman Selanjutnya
img_title