Santri dan Akademisi di Tuban Minta Demokrasi Tak Dikebiri

Ratusan santri saat mengikuti seminar demokrasi
Sumber :
  • Imron/Viva Jatim

Tuban, VIVA Jatim –Pengasuh Ponpes Al Muhajirin 2 Bahrul Ulum Tambak Beras Tuban Gus Wahab Yahya Hamid Hasbulloh berharap agar sistem demokrasi di Indonesia benar-benar ditegakkan.

Menderita Penyakit Ginjal, Tahanan Kasus KDRT di Tuban Meninggal Dunia di Rumah Sakit

Menurutnya, demokrasi di Indonesia harus dijunjung tinggi jika ingin menjadikan negara ini menjadi Indonesia emas pada tahun 2025 mendatang. Untuk itu, jangan sampai aturan serta etika demokrasi itu dilanggar.

Pernyataan itu disampaikan Gus Wahab, usai menghadiri seminar kebangsaan "Santri Bicara Demokrasi" di Pondok Pesantren (Ponpes) Assunniyyah At Thoyyibah, Desa Wagun, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Rabu 7 Februari 2024.

Suami Tega Habisi Istrinya dengan Cara Dicekik, Pelaku Malah Coba Bunuh Dirinya

"Kami dari santri semua ingin demokrasi tanpa ada catatan hukum yang mencederai karena kalau demokrasi ini bagus hasilnya juga akan baik. Jangan sebelum permainan sudah dikebiri ini kan kurang demokrasi," kata Gus Wahab.

Gus Wahab menyebut, saat ini mahasiswa dan para rektorat mulai gelisah dan berharap demokrasi bisa ditegakkan jangan sampai salah aturan dan etikanya dilanggar.

Terungkap! Wanita Asal Tuban yang Ngaku Dirampok Ternyata Palsu, Modus Investasi Bodong

Dalam kesempatan itu, Dosen sekaligus akademisi Makhtum Yandi Abrory mengaku jika sistem demokrasi di Indonesia ini sedang tidak baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya petisi dari mahasiswa dan dari santri.

"Santri tidak hanya belajar mengaji, tapi santri juga menyikapi proses yang terjadi ini tidak dalam koridor dan meskipun itu masih dibalut dengan aturan dan hukum," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title